Gorontalo (ANTARA News) - Ribuan pengemudi becak motor (bentor) menolak adanya perubahan model kendaraan tersebut, karena dianggap tidak layak menjadi angkutan umum.

"Model yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan tempat duduk sopirnya di depan, dan penumpang di belakang, ini justru tidak mengutamakan keselamatan penumpang," kata Rahman Mohamad, salah seorang pengemudi bentor, Sabtu.

Selain itu, ia mengatakan bahwa perubahan tipe bentor dinilai hanya akan menurunkan pendapatan tiap hari, dan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

"Perubahan model bentor sangat menyusahkan pengemudi karena jumlah penumpang bisa turun. Akibatnya, penghasilan tiap hari kami tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Dia menambahkan, seharusnya pemerintah terlebih dulu mensosialisasikan rencana perubahan model bentor tersebut, agar tidak akan menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Jika ada perubahan seharusnya ada konfirmasi lebih dulu, agar tidak akan terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan bersama," ungkapnya.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat telah menetapkan model bentor yang lama tak layak menjadi angkutan umum karena posisi penumpang berada di depan sopir.

Pemerintah akhirnya mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Bentor, yang berisi mengenai perubahan model dan pembagian wilayah operasional, namun hingga kini aturan tersebut belum diterapkan. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009