Luwuk, Sulteng (ANTARA News) - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah terus "mensterilkan" kota Luwuk, ibukota kabupaten, dari atribut kampanye Pilpres 2009.

Kegiatan strerilisasi berupa penurunan dan pencopotan baliho, spanduk, dan stiker dari ketiga pasang capres dan cawapres itu dimulai sejak Ahad pukul 00:01 waktu setempat dan masih berlangsung hingga saat ini.

Anggota Panwaslu Kabupaten Banggai yang membidangi masalah hukum dan pengawasan, Supriadi Djafar, kepada pers di Luwuk, Ahad malam, mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa banyak atribut kampanye yang sudah dibersihkan di kota Luwuk sepanjang hampir 24 jam terakhir.

"Mengenai masalah jumlah dan jenis atribut yang diturunkan itu, kami masih menunggu laporan dari Panwaslu Kecamatan Luwuk karena mereka yang melakukan `action` di lapangan. Juga, kegiatan ini belum selesai," tuturnya.

Kegiatan penertiban atribut kampanye Pilpres di kota Luwuk itu dimulai di jalan-jalan utama setempat, kemudian dilanjutkan di pinggiran kota terutama pada pintu masuk-keluar calon ibukota Provinsi Sulawesi Timur tersebut yang memang banyak terpasang baliho dan spanduk tiga pasang capres dan cawapres.

Tidak ada anggota tim sukses atau kader partai pendukung yang memprotes penertiban atribut kampanye yang dilakukan anggota dan staf Panwaslu setempat.

Bahkan, katanya, kegiatan ini berjalan lancar karena mendapat bantuan tenaga dari tim sukses ketiga pasangan calon.

Djafar juga mengatakan, kegiatan pembersihan atribut kampanye itu dilakukan secara serentak di semua kecamatan dalam wilayah kerjanya mulai Ahad dini hari tadi.

"Kami mendapat laporan bahwa penertiban atribut kampanye di semua kecamatan juga berjalan lancar," katanya, dan menambahkan pihaknya menargetkan kegiatan ini sudah selesai paling lambat tanggal 7 Juli mendatang.

Semua atribut kampanye yang dibersihkan itu langsung diambil dan dibawa pulang oleh anggota masyarakat, terutama yang menjadi tim sukses tiga pasang calon, sebab Panwaslu sendiri tidak berkeinginan menyimpannya karena alasan tak memiliki gudang penampungan.

Sementara itu, di Bundara Tugu Adipura yang merupakan "jantung" kota Luwuk, sebuah baliho besar bergambar pasangan SBY-Boediono yang dipajang selama dua pekan terakhir sudah tidak terlihat karena telah dibongkar Panwaslu.

Demikian pula spanduk panjang bergambar pasangan Megawati-Prabowo yang dipajang sejak pertengahan Juni lalu di jalan protokol Urip Sumohardjo Luwuk, tidak lagi terlihat.

Spanduk besar JK-Wiranto yang paling banyak menghiasi jalan-jalan utama di "Kota Air" juga telah bersih petugas dibantu puluhan tim sukses pasangan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009