"Ini untuk meningkatkan kualitas layanan juga," kata Dirut PT KA Ignatius Jonan kepada rombongan press tour PT KA Daop I Jakarta, di Stasiun Bandung, Selasa.
Namun, Jonan tidak merinci kapan hal itu akan dilakukan, tetapi diperkirakan dalam dua atau tiga tahun ke depan.
Dijelaskannya, di kelas bisnis selama ini, pelayanannya serba tanggung yakni para penumpang hanya dapat layanan pendingin ruangan berupa kipas angin dan di ekonomi, kipas tangan.
"Selama jendela terbuka, debu masuk dan akibatnya kotor selama perjalanan. Ini kan tidak nyaman, selain juga operasional KA membengkak untuk membersihkan KA dan lain-lain," katanya.
Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada pilihan lain, kelas ekonomi, pelayanannya ditingkatkan yakni jadi ber-AC.
"Dengan AC kan perjalanan jadi nyaman dan tidak panas. Yang penting debu tidak masuk. Resikonya ya penumpang tidak boleh merokok di kereta," katanya.
Menyinggung tren pelayanan kereta yang berujung pada kinerja perusahaan secara menyeluruh, Jonan menjelaskan, trennya meningkat dari waktu ke waktu.
Buktinya, meski tidak menyebut angka, pada semester I 2009 ada peningkatan lima persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Biaya juga turun 10 persen," katanya.
Jonan juga mengkui, mengubah pola kerja dari dilayani menjadi melayani 27 ribu karyawan organik BUMN Perkeretaapian ini tidak mudah.
"Di sini sejak dulu, ada kecenderungan banyak bos-bos, tetapi kini dan ke depan, mandornya cuma satu. Kalau ada tidak siap dengan kondisi ini, terpaksa harus keluar dari PT KA atau dipecat," katanya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009