Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Raya (Jaya), Selasa, memberikan penghargaan "PWI Jaya Award 2009" kepada Denny JA, direktur eksekutif Lembaga Studi Demokrasi (LSD) sebagai "Newsmaker of The election 2009" atau orang yang banyak membuat dan diberitakan media massa selama pemilihan presiden (Pilpres) 2009.

PWI Jaya Award 2009 berupa tropy dan piagam penghargaan itu diserahkan Ketua PWI Jaya H Kamsul Hasan dan diterima Denny JA yang dihadiri Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat H Sofyan Lubis, disaksikan ratusan undangan dan dimeriahkan oleh Pelawak Reza dan Farid, serta Indro Warkop sebagai pembawa acara.

Kamsul Hasan dalam sambutannya mengatakan, PWI Jaya Award 2009 diberikan kepada Denny JA selaku pribadi dan sebagai pimpinan LSD yang dinilai berjasa sebagai penggagas berita telah membuat gagasan dan gerakan pilpres satu putaran sehingga menjadi isu pemberitaan yang mencuat selama Pilpres 2009 mengalahkan isu berita laianya seperti daftar pemilih tetap (DPT).

Ia menegaskan, penghargaan PWI Jaya bukan untuk lembaga survei hitung cepat (quick count) pilpres 2009 yang di dalamnya ada nama Denny JA sebagai direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI), sebab jika penghargaan untuk lembaga survei harus diseleksi atas enam buah dan harus menunggu penghitungan terakhir dari KPU pada 27 Juli 2009.

Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat Sofyan Lubis dengan bercanda mengatakan, sebetulnya bagi media massa lebih menyukai pilpres dua putaran, bukan satu putaran seperti digagas Denny JA, karena dengan dua putaran maka pemasukan iklan semakin besar dan berita tentang pilpres akan banyak karena akan ada lagi pilpres putaran kedua.

Kendati demikian, katanya, PWI Pusat mendukung atas pemberian penghargaan PWI Jaya kepada seseorang atau lembaga khususnya Denny JA yang telah berjasa menggagas isu berita pilpres satu putaran menjadi isu yang menonjol mengalahkan isu berita lain.

Sekretaris PWI Jaya Yusuf MS membacakan surat penetapan Denny JA, direktur LSD menerima tropy dan piagam "PWI Jaya Award 2009" sesuai SK Nomor 042/PWIJ/O/7/2009 tentang "Newsmaker of The Election 2009" tertangal 10 Juli 2009 yang ditandatangani Ketua PWI Jaya Drs Hamsul Hasan, SH dan Sekretaris Yusuf MS, SH,MSi.

Sementara itu, Denny JA dalam sambutannya menyatakan terimakasih atas pemberian penghargaan PWI Jaya sebagai "Newsmaker of The Election 2009" yang bukan hanya penghargaan sebagai individu tetapi bagi inisiatif seseorang untuk juga berperan dalam pilpres.

"Saya pribadi juga agak terkejut melihat begitu besar debat publik dan kontroversi yang dibawa oleh gerakan satu putaran yang saya pimpin," katanya dalam acara yang dihadiri pengurus PWI Jaya seperti Akhmad Kusaeni dan Ilham Bintang, serta penyanyi Ahmad Dhani.

Menurut Denny, gerakan pilpres satu putaran didasarkan pada tiga varibel, yaitu gerakan masyarakat tersebut berlandaskan hasil riset tentang perilaku politik yang sebagian besar pemilih mengingingkan pilpres satu putaran atau dominan memilih capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Gerakan pilpres satu putaran juga didasarkan atas keinginan alam bawah sadar pada capres, seperti capres SBY terlihat senang sekali jika menang dalam satu putaran, sedang alam bawah sadar capres Mega dan capres JK juga nampak sangat berharap bisa dua putaran, katanya.

"Pertentangan alam bawah sadar inilah yang sebenarnya menjadi drive utama, penggerak dahsyat kotroversi satu putaran saja," ujar Denny.

Selain itu, gerakan pilpres satu putaran juga didasarkan alasan ekonomis yang diterima mayoritas pemilih yaitu menghemat biaya triliunan rupiah, mempercepat terbentuknya pemerintahan yang kuat yang didukung mayoritas rakyat pemilih dan parlemen, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi krisis ekonomi saat ini, demikian Denny JA.(*)


Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009