Klub Argentina tesebut yang pernah tiga kali meraih tropi secara berturut-turut mulai 1968, menang aggregat 2-1 setelah pada final leg pertama bermain imbang 0-0 di kandang di La Plata pekan lalu.
Ini prestasi khusus bagi Veron, yang ingin menyamai ayahnya Juan Ramon, pemain handal Estudiantes yang memenangi tiga gelar sebelumnya bagi klub.
"Nikmati ini -- ini untuk pendukung, ini unik," kata mantan pemain tengah Lazio dan Manchester United tersebut.
"Kami harus menegakkan monumen bagi seluruh pemain, Veron pemain hebat yang pernah bermain di Estudiantes," katanya.
Pada pertandingan tersebut, Cruzeiro memimpin lebih dulu pada tujuh menit memasuki babak kedua, ketika tendangan bola Henrique dari jarak 25 meter memantul kaki pemain belakang Leandro Desabato dan masuk ke gawang.
Namun keunggulan itu hanya berlangsung lima menit, setelah Gaston Fernandes menyamakan kedudukan.
Mauro Boselli memastikan kemenangan bagi Estuadiantes pada menit ke-73 menyambut tendangan sepak pojok yang dilakukan Veron.
"Ini satu dari mimpi kami, ini target dan prestasi kami," kata Boselli.
Sementara itu pelatih Cruzeiro Adilson Baptista mengatakan timnya bermain bagus pada babak kedua.
"Kami bermain lebih baik pada babak kedua, ketika unggul 1-0 sebetulnya kami bisa menambah gol kedua, tapi ketika kami kemasukan gol semuanya hilang konsentrasi di pertahanan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
