Palangkaraya (ANTARA News) - Kota Palangkaraya, Provinsi Kalteng dikenal sebagai sentra produksi ikan sungai dan air rawa, hingga bukan saja banyak terdapat ikan segar juga ikan kering yang diawetkan, bahkan belakangan ikan kering menjadi barang oleh-oleh.

"Dari sekian jenis ikan kering sungai, yang paling banyak dicari adalah ikan lais kering," kata Dullah pedagang ikan kering di bilangan Pasar Pagi Palangkaraya, Jumat.

Menurut Dullah, ikan lais (Kryptopterus) kering banyak dicari lantaran rasanya lebih enak, selain itu ikan ini paling banyak diawetkan nelayan di wilayah ini.

Harga ikan lais kering kualitas baik di pasar paling ramai Kalteng itu, Rp45 ribu per kilogram, sementara kualitas sedang Rp40 ribu, dan ikan lais kering kualitas biasa Rp35 ribu per kilogram.

Ikan lais kering ini oleh nelayan memang dibentuk sedemikian rupa sehingga menarik untuk dijadikan oleh-oleh, umpamanya saja direnteng, atau dibentuk membundar antara 10 hingga 15 ekor.

Menurut Dullah, pembentukan pormasi ikan lais kering itu, disaat penjemuran, sehingga ikan yang satu dan yang lainnya saling menempel kuat bagaikan kena lem, sehingga terlihat indah.

Ikan lais kering itu, kebanyakan dibeli kalangan wisatawan atau pendatang ke Kota Palangkaraya, biasanya pengunjung membeli antara dua hingga lima kilogram.

Ikan yang dibeli tersebut kemudian dibuat ke dalam wadah khusus yang disebut bakul purun (wadah terbuat dari daun purun) yang banyak dijualbelikan di kawasan pasar Pagi Palangkaraya tersebut.

Dibandingkan jenis ikan kering yang lain, jenis ikan kering dari lais memang paling banyak diserbu, sehingga para pedagang menyediakan lebih banyak pula dibandingkan ikan lainnya, kendati persediaan lebih banyak ternyata lebih cepat habis terjual dibandingkan yang lain.

Ikan kering lain yang juga cukup diminati, adalah ikan gabus kering (haruan) yang disebut "garih" dengan harga Rp40 ribu kualitas baik, dan Rp30 ribu kualitas sedang.

Tetapi jika ikan gabus kering lebih kecil lagi harganya hanya Rp25 ribu per kilogram, ikan sejenis gabus yang juga diminati ikan tauman kering Rp35 ribu per kg, ikan karandang kering Rp20 ribu per kg, ikan kihung kering Rp25 ribu per kg.

Ikan sepat kering Rp40 ribu per kg, ikan saluang kering Rp40 ribu perkg, ikan biawan kering Rp35 ribu per kg, ikan sanggang kering Rp30 ribu per kg, dan banyak lagi jenis ikan kering yang dijual di Kota Palangkaraya.

Palangkaraya memang wilayah produsen ikan mengingat wilayah Kalteng memiliki perairan sangat luas dibandingkan provinsi lainnya, dengan jumlah 11 sungai besar yang memiliki ratusan anak sungai yang sambung menyambung menjadi lokasi penangkapan ikan sungai dan rawa.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009