Sampang (ANTARA News) - Supriyadi, warga Kampung Kasenih Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan Sampang, Madura, Jawa Timur, tega membacok tetangganya sendiri, Munir, dengan sebilah celurit karena dendam.

"Saat ini kondisi korban Munir kritis dan dirawat di rumah sakit di Surabaya karena pihak RSD Sampang sudah tidak mampu menanganinya," kata Kapolsek Kota Sampang AKP Ach. Suryanto, Rabu.

Munir mengalami luka sabetan di bagian leher dan perut. Tetangga korban yang mengetahui kejadian itu langsung mengevakuasi korban ke RSD Sampang.

Sebelum kejadian, korban sedang mengikuti tahlilan di salah seorang rumah tetangganya yang meninggal dunia. Beberapa saat kemudian, tersangka memanggil korban, meski acara tahlilan sedang berlangsung. Saat itu, tersangka mengajak korban ke rumah salah seorang warga setempat.

Sesampainya di tengah perjalanan ke rumah yang dituju itu, tiba-tiba tersangka langsung melayangkan celurit ke leher dan perut Munir dan yang bersangkutan langsung jatuh tergeletak," kata Kapolsek Ach. Suryanto.

Tersangka Supriyadi sendiri mengaku nekat membacok korban karena dendam. Alasannya korban Munir, merupakan pembunuh orang tuanya beberapa tahun lalu.

"Sebab, dia yang telah membunuh bapak saya dan saya tidak terima dengan perbuatan Munir itu. Utang nyawa harus dibalas dengan nyawa juga," kata Supriyadi di Mapolsek Kota Sampang, setelah yang bersangkutan menyerahkan diri.

Lebih lanjut ayah satu orang anak ini menceritakan, sekitar 10 tahun silam orang tuanya meninggal dunia. Peristiwa itu terus ia ingat dan ketika bertemu dengan pembunuh ayahnya, Supriyadi mengaku selalu timbul perasaan dendam dan ingin membalaskan sakit hati orang tuanya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Supriyadi akan dijerat dengan pasal 353 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun.

Selain menahan tersangka, polisi juga mengamankan sebilah celurit yang masih berlumuran darah yang digunakan pelaku untuk membacok korban.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009