"Saya kira bagaimana-bagaimannya itu nanti yang penting arahnya mau kemana. Itu kan perlu dicari, caranya dipelajari, dibicarakan dengan perbankan. Jadi caranya tidak perlu, tinggal bisa saat nanti gabungan dari berbagai langkah," kata Darmin seusai dilantik di Jakarta, Senin.
Darmin mengungkapkan, yang saat ini banyak dibicarakan dan belum terwujud adalah mendorong suku bunga pinjaman turun lebih cepat.
Bank engganya menurunkan suku bunga kreditnya, padahal Bank Indonesia telah memberikan sinyal menurunkan suku bunga acuan BI Rate yang cukup agresif sebesar 2,75 persen sejak Desember 2008 hingga Juli, yang kini menjadi hanya 6,75 persen.
Namun sayang, kalangan perbankan tidak merespon penurunan suku bunga acuan tersebut secara signifikan dimana rata-rata penurunan selama enam bulan masih di bawah 0,5 persen.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang telah selesai bertugas Miranda S Goeltom mengatakan, BI tidak bisa memaksa kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunganya.
Menurut dia, suku bunga perbankan akan turun dengan sendirinya jika bank menilai perekonomian dan kondisinya telah normal, bahkan ke depan, perbankan akan segera menurunkan suku bunga dan menggenjopt kreditnya.
"Maka jangan heran kalau nanti kredit perbankan akan membludak," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009