Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Semester I 2009 naik 2,61 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, sementara khusus untuk Juni 2009 naik 4,06 persen dibandingkan tahun lalu.

Direktur Promosi Dalam Negeri Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Fathul Bahri, di Jakarta, Rabu, mengatakan, tiga peristiwa besar yakni krisis finansial global, menyebarnya wabah flu baru H1N1, dan peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta diyakini tidak berpengaruh besar pada jumlah kunjungan wisman.

Pihaknya menganalisis, pasca-bom di Mega Kuningan, Jakarta, penurunan jumlah kunjungan wisman ke Jakarta terjadi hanya sebesar 5 persen untuk periode Juli-Agustus 2009.

"Namun, itu tidak diikuti dengan penurunan untuk destinasi wisata lain seperti Bali dan Lombok," katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada Juni 2009 mencapai 550,6 ribu atau naik 4,067 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah itu juga meningkat 5,53 persen dibandingkan Mei 2009.

"Jumlah itu menggembirakan mengingat saat ini jumlah kunjungan wisman ke sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura justru tumbuh negatif," katanya.

Fathul menambahkan, pihaknya masih tetap optimistis target kunjungan wisman sebesar 6,5 juta melalui program Visit Indonesia Year 2009 akan tercapai.

Kedatangan wisman diperkirakan mencapai puncaknya pada tiga segmen yakni saat liburan sekolah tengah tahun, libur lebaran, dan liburan akhir tahun.

Pihaknya juga optimistis akan terjadi mobilisasi alias pergerakan wisatawan nusantara yang ditargetkan mencapai 227 perjalanan dengan pendapatan mencapai Rp130 triliun.

"Potensi kedatangan wisman dan pergerakan wisnus tidak ada problem, saya yakin target kita akan tercapai," demikian Fathul Bahri. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009