Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, di Palembang, Kamis, mengatakan, Sriwijaya FC keberatan dengan regulasi BLI yang menyatakan setiap klub hanya boleh diperkuat tiga pemain asing non Asia dan dua pemain asing Asia.
"Kami meminta BLI mengubah regulasi menjadi empat pemain asing non Asia dan satu pemain asing Asia, karena sulit rasanya memenuhi kuota dua pemain Asia," ujar dia.
Untuk itu, lanjutnya, melalui surat bernomor 325/PT SOM/VIII/2009 dan bertanda tangan Direktur Utama PT SOM, Dodi Rea Alex Noerdin, manajemen Sriwijaya FC melayangkan surat keberatan tertulis.
"Untuk mencari dua pemain Asia yang mau bermain di Liga Indonesia tidaklah mudah. Sejak akhir musim kompetisi lalu, kami telah berupaya mendekati pemain Asia tapi hingga sekarang belum ada yang `deal`," ucap dia.
Menurut dia, keadaannya sangat berbeda ketika membidik pemain asing non Asia.
"Khusus untuk pemain asing non Asia, kita relatif lebih muda untuk menggaetnya. Mereka menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan sehingga kita juga memiliki banyak pilihan," ucap dia pula.
Selain itu, tim juga akan dirugikan karena pemain asia ini dipastikan tidak akan memperkuat tim di awal kompetisi karena beberapa negara asia baru menyelesaikan kompetisi pada bulan November atau Desember 2009.
"Kami berharap BLI mau mengubah keputusannya dengan memperbolehkan memakai empat pemain asing non Asia dan menyisakan satu pemain Asia saja," tambah ida.
Untuk itu, manajemen Sriwijaya FC telah menyiapkan antisipasi jika BLI menerapkan regulasi baru.
"Kami telah memiliki satu incaran pemain asing lagi yaitu pemain timnas Liberia yang posisinya sebagai pemain belakang," ujarnya.
Ia menambahkan, Sriwijaya FC sejauh ini telah memenuhi kuota tiga pemain asing non Asia yang ditetapkan oleh BLI.
Ketiganya, Keith Kayamba Gumbs (striker), Zah Rahan (gelandang) dan Abanda Herman (bek).(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
