"Noordin terluka dan merintih-rintih kesakitan...petugas sudah mengimbaunya untuk menyerah," demikian seperti dilaporkan wartawan dari stasiun televisi TV One yang menyiarkan secara simultan berita pengepungan buron nomor wahid Indonesia ini.
Sementara itu, tembakan dan ledakan keras dari tim Densus 88 mewarnai pengepungan rumah Muhjuhri di RT 01/RW 07 Dukuh Beji Desa Kedu, Kabupten Temanggung yang diduga sebagai persembunyian teroris pimpinan Noordin M Top.
Suara tembakan seperti yang terjadi pada Jumat (7/8) juga terjadi pada Sabtu pagi.
Selain suara tembakan juga terjadi suara ledakan keras beberapa kali. Suara ledakan keras pertama terjadi sekitar pukul 05.30 WIB di bagian depan rumah, kemudian ledakan kedua terjadi sekitar pukul 06.45 WIB di sisi barat bagian selatan rumah Muhjuhri.
Setelah itu disusul tembakan dari tim Densus dari atas bukit. Ledakan keras kembali terjadi sekitar pukul 07.17 WIB. Meskipun terjadi ledakan keras dan tembakan dari Densus, tetapi tidak ada tanda-tanda tembakan balasan dari dalam rumah.
Masyarakat terlihat menyaksikan adegan tersebut di halaman samping Masjid Darussalam dan sepanjang jalan menuju rumah Muhjuhdi dari jarak sekitar 200 meter arah timur.
Aktivitas belajar mengajar SD Negeri Kedu III yang tidak jauh dari lokasi tersebut diliburkan karena masuk dalam ring I pengepungan Densus 88. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Apa hebatnya Noordin Men Tok?dia bisa lolos krn masyarakat yg tdk peduli+waspada dgn lingkunganya.