Pekalongan, (ANTARA News) - Keluarga besar Kiswanti di Desa Rowoyoso Kabupaten Pekalongan mengakui Air Setiawan, yang ditembak mati oleh Densus 88 di Jatiasih, Bekasi merupakan sosok yang cenderung menutup diri sehingga keluarga tidak percaya jika dirinya terlibat dalam kasus pengeboman.

Kakak sepupu Kiswanti, Abdul Hamid di Pekalongan, Selasa, mengatakan, Kiswanti merupakan putri ketujuh dari sembilan bersaudara pasangan Suryadi dan Rusmi.

"Kiswanti dipinang Air Setiawan pada 15 Maret 2005. Namun Air Setiawan dikenal keluarga besar Kiswanti sebagai sosok yang cenderung tertutup," katanya.

Perjodohan Air Setiawan dengan Kiswanti di Kabupaten Pekalongan ini juga tidak terlepas dari dorongan para ustaz

di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto karena keduanya sama aktifnya dalam kegiatan keagamaan.

"Saat itu, Air Setiawan dikenal sebagai penjual madu dan Kiswanti bekerja sebagai penjaga warung. Namun, pasangan remaja itu semakin akrab saat aktif dalam kegiatan keagamaan," katanya.

Ia mengatakan, setelah pernikahan, Kiswanti langsung diboyong ke rumah Air Setiawan ke Kampung Brengosan, Surakarta dan istrinya hanya pulang ke Pekalongan setiap Lebaran.

"Namun, semenjak ada kabar Air Setiawan tewas ditembak Densus 88, rumah Kiswanti di Desa Rowoyoso, Pekalongan kini sementara dibiarkan sepi. Mungkin saat ini, orang tua Kiswanti pergi ke Surakarta untuk mengucapkan belasungkawa," katanya.

Namun, katanya, pihak keluarga besar Kiswanti di Pekalongan telah mengikhlaskan kepergian Air Setiawan. "Keluarga berencana membawa Kiswanti kembali ke Pekalongan lagi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009