"Kita akan lihat dulu dari penampilan fisiknya. Kalau laki-laki dan perempuan bercadar kan beda cara jalannya sehingga upaya persuasif lebih tepat digunakan," kata Kapolres Metro Kota Bekasi, Kombes Drs Mas Guntur Laupe di Bekasi, Jumat.
Penegasan itu dikemukakan Kapolres sehubungan dengan adanya indikasi penyamaran sebagai wanita bercadar yang dilakukan oleh gembong teroris Noordin M Top untuk menghindari kejaran petugas keamanan.
Kapolres menegaskan, perlu kehati-hatian untuk memantau wanita bercadar hingga upaya persuasif yang dipilih ketimbang merazianya.
Kapolres menyatakan, di Kota Bekasi belum ada komunitas wanita bercadar, beda halnya dengan daerah Cibubur yang tidak terlalu jauh dari Kota Bekasi, tapi masuk wilayah Polres Metro Jakarta Timur.
Di tempat-tempat keramaian di Kota Bekasi juga sangat jarang ditemui wanita bercadar.
Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad menyatakan, upaya yang dilakukan aparat kepolisian untuk mengamankan wilayah Kota Bekasi dari aktivitas terorisme akan didukung dengan tetap memperhatikan hak asasi manusia.
Ia menyatakan, wilayah Kota Bekasi yang dekat dengan ibukota kadang dijadikan tempat untuk menyusun rencana kegiatan berbau teror seperti yang terungkap baru-baru ini di Jati Asih, Kota Bekasi.
"Kita telah menginstruksikan kepada aparat untuk mendukung tugas kepolisian termasuk melakukan razia," ujarnya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Jenggot klimis, baju ala kafir amrik, pake celana jeans atawa pantalon, gak gabung ama tamu lain. Juelas... jenggot dipanjangin, berjubah, istrina pamer cadar, YA PAS KETANGKEP untuk jelek2in ISLAM & CARMUK aje.
NURDIN BANCI TOP bercadar ama cewek bercadar baik2...