Gempa yang terjadi sepekan menjelang Ramadhan 1430 Hijriah atau 2009 Masehi ini, mengingatkan pada bencana yang sama terjadi menjelang Ramadhan dua tahun lalu yang merusak ratusan bangunan dan jatuhnya korban jiwa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat, gempa Ahad ini yang pertama terjadi sekitar pukul 14:38 WIB berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR).
Guncangan kuat selama belasan detik itu berpusat di titik koordinat 1,64 Lintang Selatan (SL) dan 99,12 Bujur Timur (BT) atau pada posisi 43 KM arah Tenggara Barat Daya, Pulau Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai di kedalaman 32 KM bawah tanah.
Setelah itu, terjadi gempa susulan pada pukul 15.13 WIB berkekuatan 5,2 SR dengan pusatnya pada titik 1,95 LS dan 100,02 BT atau 50 KM arau Timur Laut, Mentawai dengan kedalaman 10 KM.
Kemudian, pukul 15.23 WIB gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan 5,6 SR yang pusatnya pada titik koordinat 1,99 LS dan 99,85 BT atau 81 KM arah Barat Daya Kota Padang pada berkedalaman 10 km.
Hingga senja hari, gempa-gempa susulan masih dirasakan hingga empat kali dengan kekuatan yang semakin melemah.
Gempa utama dan gempa-gempa susulan itu dirasakan warga di Mentawai, Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan, Payakumbuh dan daerah lain di Sumbar hingga wilayah Provinsi Riau.
BMG menyebutkan, gempa utama berkekuatan besar itu tidak berpotensi menimbulkan gelombang Tsunami dari laut pesisir barat pulau Sumatra, namun gempa susulan kemungkinan masih ada terjadi.
Korban luka
Akibat gempa berkekuatan 6,9 SR diikuti gempa-gempa susulan, berdasarkan data Satuan Koordinasi Pelaksana (Sakorlak) Penanggulangan Bencana Sumbar, sebanyak 10 warga di Padang menderita luka ringan.
Warga yang luka-luka itu telah dievakuasi RSUP M.Jamil, RS Yos Sudarso, RS BMC di Padang untuk mendapat pertolongan medis, kata Koordinator Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar, Ade Edwar.
Korban luka-luka itu sebagian disebabkan tertimpa plafon bangunan Plaza Andalas di Kota Padang saat gempa terjadi, tambahnya.
Mereka antara lain, Dely Putri (47), Sarila (61), Yulia (17), Yuci (18) dan Salsa (11).
Ade Edward mengatakan petugas Satkorlat di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, terutama di wilayah pesisir pantai telah disiagakan 24 jam memantau situasi sebagai langkah siaga.
Satkorlak Sumbar juga sudah menyiapkan tenda pleton ukuran besar besar untuk warga atau pasien RS yang mengungsi jika gempa berkekuatan besar kembali terjadi.
Tim SAR, Dinas Kesehatan Sumbar dan Kabupaten/Kota serta PMI juga disiagakan gempa kembali terjadi, tambahnya.
Selain adanya korban luka-luka, akibat gempa itu dilaporkan satu unit rumah di Tarandam Padang rusak dan banyak pagar beton di rumah-rumah warga yang roboh.
Di Kepulauan Mentawai yang menjadi pusat gempa dilaporkan, juga tidak ada korban jiwa, namun banyak rumah warga mengalami retak-retak di dindingnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009