Pandita Siwa Sri Satia Silen Gurukal pada prosesi ritual tersebut mengatakan kegiatan itu untuk memohon kepada sang pencipta agar seluruh umat manusia di Indonesia mendapatkan perlindungan.
Menurut dia, prosesi ritual tersebut diawali dengan sembahyang tanda syukur kepada Tuhan, kemudian dilanjutkan dengan berdoa dan makan bersama, termasuk dengan para undangan.
Ia mengatakan dengan dilaksanakannya acara itu, umat manusia dari berbagai suku, agama dan ras diharapkan mendapatkan nikmat dan karunia dari sang maha pencipta.
Ia menambahkan prosesi ritual tersebut boleh diikuti seluruh warga masyarakat tanpa mengenal usia. "Warga yang beragama lain, juga boleh menyaksikan acara ini," katanya.
Menurut dia, ritual Adhi Terula tersebut umumnya dilaksanakan pada Juli dan Agustus setiap tahun.
Pada prosesi acara ini umat Hindu dari berbagai usia mulai anak-anak hingga orang tua, tampak bersuka cita. Seusai doa bersama, warga Hindu Medan juga menggelar makan bersama dengan sajian makanan yang telah disediakan.
Lia (14), salah seorang warga yang mengikuti prosesi tersebut mengatakan telah beberapa kali mengikuti ritual itu.
Menurut dia, acara ritual tersebut dapat meningkatkan keimanan manusia kepada sang pencipta.
Ia berharap, dengan dilaksanakannya ritual tersebut bangsa Indonesia terhindar dari segala petaka.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Awignam