Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sejumlah helikopter serang Pakistan membom tempat-tempat persembunyian militan di distrik Swat di wilayah baratlaut, menewaskan 30 gerilyawan, kata militer, Minggu.

Serangan-serangan yang dimulai pada Sabtu malam di berbagai tempat di kota Charbagh, Swat, itu masih terus berlangsung hingga Minggu, dan pasukan darat mengambil bagian dalam operasi tersebut.

"Sejumlah helikopter serang membom tempat-tempat persembunyian militan selama operasi itu, yang menewaskan 30 pemberontak," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Satu prajurit tewas dalam operasi itu.

Sementara itu, serangan bom bunuh diri di kota utama lembah Swat pada Minggu menewaskan 14 kadet polisi, dan kepala kepolisisn Swat Qazi Ghulam Farooq menuduh militan Taliban sebagai pelakunya.

Penyerang memasuki tempat pelatihan polisi dan meledakkan dirinya di dekat para kadet.

Pakistan pada akhir April meluncurkan ofensif terhadap Taliban di Lembah Swat di wilayah baratlaut dan mengklaim telah "melenyapkan" kelompok militan di sana.

Pada Juli Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani menyatakan, militer telah "melenyapkan ekstrimis" di wilayah baratlaut. Namun, hingga kini kekerasan yang dilakukan Taliban masih terus terjadi.

Daerah suku Pakistan, khususnya Lembah Swat, dilanda konflik antara pasukan pemerintah dan militan Taliban dalam beberapa waktu terakhir ini.

Militer Pakistan meluncurkan ofensif setelah Taliban bergerak maju dari Swat ke Buner, ke arah selatan lagi menuju ibukota Pakistan, Islamabad, setelah Washington menyebut kelompok itu sebagai ancaman bagi keberadaan Pakistan, negara yang bersenjatakan nuklir.

Pakistan menyatakan, lebih dari 1.930 militan dan 170 personel keamanan tewas, namun jumlah kematian itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen.

AS mendukung ofensif militer Pakistan terhadap Taliban di Lembah Swat dan daerah-daerah baratlaut sekitarnya, yang diluncurkan pada akhir April setelah serangan-serangan sebelumnya yang menterlantarkan 1,9 juta orang.

Ofensif militer diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei. Ofensif itu mendapat dukungan dari AS, yang menempatkan Pakistan pada pusat strateginya untuk memerangi Al-Qaeda.

Swat dulu merupakan daerah dengan pemandangan indah yang menjadi tempat tujuan wisata namun kemudian menjadi markas kelompok Taliban.

Perjanjian yang kontroversial antara pemerintah dan ulama garis keras pro-Taliban untuk memberlakukan hukum Islam di sebuah kawasan di Pakistan baratlaut yang berpenduduk tiga juta orang seharusnya mengakhiri pemberontakan Taliban yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mendesak rakyat Pakistan bersatu melawan kelompok ekstrim, yang menurutnya mengancam kedaulatan negara itu dan yang melanggar perjanjian perdamaian tersebut dengan melancarkan serangan-serangan.

Para pejabat PBB mengatakan, sekitar 2,4 juta orang mengungsi akibat pertempuran itu -- sebuah eksodus yang menurut kelompok-kelompok hak asasi merupakan perpindahan terbesar penduduk di Pakistan sejak negara itu terpisah dari India pada 1947.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009