Jambi (ANTARA News) - Pihak kepolisian Jambi bersama tim intelijen Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi terus melakukan penyidikan untuk mengungkap pelaku pembunuh Shela, harimau Sumatra di Kebun Binatang Taman Rimba Kota Jambi.

Kepala BKSDA Provinsi Jambi Didy Wurjanto usai dilantik menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi di Jambi, Senin, mengatakan, tim intelijen BKSDA dan kepolisian Jambi kini terus mengejar otak pembunuhan harimau Sumatra (phantera tigris Sumatrae) yang menjadi ikon Jambi tersebut.

Menurut dia, BKSDA saling berkoordinasi dengan pihak kepolisian Jambi dan memberikan informasi daftar nama para pemain perdagangan organ harimau di Jambi.

BKSDA memberikan informasi modus operandinya hingga dugaan provinsi mana yang paling meminta produk organ harimau. Diharapkan informasi yang diberikan ini bisa membantu pihak kepolisian untuk menuntaskannya.

Ketika disinggung mengenai dugaan adanya satu orang tersangka pelaku pembunuhan Shela bernama Samsudin, Didy mengatakan, hal itu menjadi otoritas pihak kepolisian.

"Tim intelijen BKSDA membantu pihak kepolisian untuk mempersempit ruang gerak para pelaku," kata Didy sementara waktu merangkap sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

Didy menduga, Samsudin hanya sebagai pelaku pembunuhan yang dibayar dengan imbalan cukup besar, sebab dilihat dari peristiwanya, pelaku yang membunuh harimau sangat nekat dan memiliki keberanian cukup tinggi.

Faktor utama yang membuat pelaku nekat berbuat seperti itu karena kebutuhan ekonomi yang tidak mencukupi, sehingga mau dibayar oleh dalang utama pembunuhan.

Diharapkan jaringan mafia penjualan organ harimau ini bisa ditangkap, karena dikhawatirkan akan mengulangi perbuatannya dan meluas, tambah Didy.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009