Ikeda mentargetkan standar ganda yang beroperasi di dunia dewasa ini menyangkut kepemilikan senjata nuklir dan menyatakan bahwa tidak ada lagi argumen rasional atas retensinya.
Untuk membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Timur Laut, ia mendesak bahwa semua negara yang terlibat dalam pembicaraan enam pihak mengenai program pengembangan senjata nuklir Korea Utara menyatakan Asia Timur Laut kawasan yang tidak menggunakan nuklir, dengan tujuan membuatnya zona bebas senjata nuklir.
Usul Ikeda, yang bertajuk "Membangun Solidaritas Global Menjelang Penghapusan Nuklir," menguraikan lima langkah kunci yang akan diambil selama lima tahun ke depan:
1. Kelima negara yang menyatakan senjata nuklir akan mengumumkan komitmen mereka terhadap suatu visi bersama sebuah dunia tanpa senjata nuklir pada Konferensi Tinjuan Ulang NPT tahun depan dan segera memulai langkah-langkah konkret menuju pencapaiannya.
2. Perserikatan Bangsa-Bangsa akan membentuk panel ahli mengenai penghapusan nuklir, dengan memperkuat hubungan kerjasama dengan masyarakat sipil dalam proses pelucutan senjata.
3. Negara Pendukung NPT akan memperkuat mekanisme nonproliferasi dan menghilangkan hambatan atas penghapusan senjata nuklir pada tahun 2015.
4. Semua negara bekerjasama secara aktif guna mengurangi peranan senjata nuklir dalam keamanan nasional dan memajukan di tingkat global menuju pembentukan pengaturan keamanan yang tidak bergantung pada senjata nuklir pada tahun 2015.
5. Penduduk dunia menyatakan dengan jelas kehendak mereka untuk melarang senjata nuklir dan menetapkan, pada tahun 2015, norma internasional yang akan berfungsi sebagai dasar untuk Konvensi Senjata Nuklir.
Usul Ikeda akan dipaparkan pada 10 September dalam suatu acara selama Konferensi Tahunan mendatang Departemen Informasi Publik/LSM PBB di Mexico City. Konferensi ini bertujuan membangun momentum menuju Konferensi Tinjauan Ulang NPT 2010 yang menawarkan peluang penting untuk kemajuan ke arah penghapusan nuklir.
Pada tahun 2006, Ikeda mengeluarkan usul reformasi PBB, dengan menekankan bahwa hanya gelombang opini publik terhadap senjata nuklir pada akhirnya akan memaksa pemerintah untuk bertindak. Pada tahun 2007, SGI meluncurkan "Dekade Penghapusan Nuklir oleh Rakyat" dan menggiatkan upaya peningkatan kesadarannya, bermitra dengan LSM lain.
Ikeda menyatakan bahwa pada akhirnya, perjuangan melawan senjata nuklir adalah perjuangan moral, dengan berkomentar: "...untuk mengakhiri era teror nuklir, kita harus berjuang melawan 'musuh' yang sesungguhnya. Musuh itu bukan senjata nuklir semata, maupun negara yang memiliki atau mengembangkannya. Musuh nyata yang harus kita hadapi adalah cara berpikir yang membenarkan senjata nuklir; kesiapan untuk membinasakan orang lain ketika mereka dipandang sebagai ancaman atau penghalang realisasi tujuan kita."
Daisaku Ikeda adalah presiden perhimpuan pemeluk agama Buddha awam Soka Gakkai International, jaringan internasional dengan 12 juta anggota yang kegiatannya meningkatkan budaya perdamaian didasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan agama Budhha sejak lama.
Untuk keterangan tentang aktivitas anti nuklir SGI, lihat: http://www.sgi.org/assets/pdf/do/SGI_NGO_AR_2009.pdf
Untuk kampanye Dekade Penghapusan Nuklir oleh Rakyat, SGI telah menciptakan sumber daya pendidikan termasuk DVD multi-bahasa "Kesaksian Hiroshima dan Nagasaki: Perempuan Menyuarakan Perdamaian". Lihat: http://www.peoplesdecade.org
SUMBER: Soka Gakkai International
Hubungi:
Joan Anderson
Kantor Informasi Publik
Soka Gakkai International
Tel: +81-3-5360-9482
Fax: +81-3-5360-9885
URL: www.sgi.org
E-mail: janderson [at] sgi.gr.jp
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009
