Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 450 orang warga BTN Sinar Bombong, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dilarikan ke Puskemas Bajeng, Kamis (10/9) malam, karena mengalami keracunan makanan Buka Puasa.

Warga BTN Sinar Bombong yang terus berdatangan hingga pukul 01.00 Wita dinihari ini, telah mencapai 450 orang lebih di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bajeng dan Rumah Sakit Umum (RSU) Syeikh Yusuf, usai menyantap makanan dos Buka puasa yang dibagikan oleh Imran Daeng Sitonra.

Dari Pantau di Puskesmas Bajeng, banyaknya pasien yang mesti mendapat perawatan intensif, ditampung hingga lantai dua, bahkan pasien yang rata-rata anak-anak ini terpaksa dirawat di lantai ruangan dan koridor puskesmas karena ranjang dan ruangan penuh.

Reaksi makanan dos yang terbuat dari gabus ini membuat kepala pusing, mual, perut mules dan muntah-muntah disaat sebagian warga sedang melakukan salat Tarwih hingga pukul 00.00 Wita, yang terus berdatangan di puskesmas dan RSU Syeikh Yusuf Gowa.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ratusan warga BTN yang terletak di Desa Bontosunggu Kecamatan Bajeng, Kabupeten Gowa ini menyantap makanan dos dari Imran sejak buka puasa dan usai salat Magrib. Namun, ironisnya Imran adalah kepala Puskesmas Pabentengan Bajeng Gowa.

Salah satu warga BTN Sinar Bombong Blok D, Armiati (41), menjelaskan jika makanan yang dibuat oleh para keluarga Kepala Puskesmas ini sebagai hajatan buka puasa dan makanan yang ditaruh dalam dos gabus ini dibagikan kepada semua warga BTN dari blok A hingga D, Masjid BTN dan beberapa warga di luar BTN. "Masing-masing rumah dibagikan dua dos makanan. Masjid mendapat 100 dos dan juga dibagikan kepada orang-orang diluar kompleks, " jelasnya.

Menurut beberapa warga, keracunan ini diduga disebabkan dari reaksi plastik pelapis dos-nya yang terterbuat dari gabus dan berbahan plastik ini. Karena makanan yang dipindahkan ke piring atau wadah lain, orang yang menyantapnya tidak menimbulkan reaksi bakteri racun.

Sementara puluhan personil dari kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Bajeng juga ikut mengamankan banyak pasien yang terus berdatangan. "Hampir semua penghuni BTN ada disini, " kata salah satu warga.

Sedangkan Kepala Polsekta Bajeng, AKP Salang Paningo, Jumat dinihari, di Bajeng Gowa, mengungkapkan jika makanan dan muntah para warga sudah dikumpulkan dan akan diserahkan ke Labolatorium Forensik Mabes Polri di Polwiltabes Makassar untuk mengidentifikasi penyebab keracunan ini.

"Kami akan menyerahkan sisa makanan dan muntah warga untuk diserahkan ke Labfor, " ungkapnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009