Menjadi viral

Meski telah memiliki beberapa single, nama Sara Fajira seolah kurang terdengar di kancah permusikan Indonesia.

Namun semuanya berubah seketika saat dia menerima tawaran Weird Genius berkolaborasi di lagu "Lathi" yang dirilis pada bulan Maret 2020 lalu.

Perkenalan Sara Fajira dengan Weird Genius terjadi berkat pertemuannya dengan Eka Gustiwana, salah satu personel Weird Genius yang pernah mengajaknya berkolaborasi.

"Jadi pertama itu ada proyek sama bang Eka Gustiwana buat lagunya, nah dari situ sering ajakin on stage sama Weird Genius. Akhirnya di tahun 2020 bikin 'Lathi',” tutur gadis kelahiran 1996 itu.

Sara mengaku sudah mengenal Eka Gustiwana sejak tahun 2018 ketika keduanya berkolaborasi bersama dalam beberapa proyek musik.

Dalam kesempatan yang berbeda, Eka Gustiwana menjelaskan alasan pemilihan Sara Fajira di lagu "Lathi" selain karena pernah berkolaborasi bersama sebelumnya, namun juga karena kemampuan berbahasa Inggris dan Jawa yang sama baiknya.

"Kita kebetulan lagi nyari penyanyi cewek dan kebetulan butuh nyanyi bahasa Jawa. Kita enggak bisa suruh orang lain yang enggak bisa bahasa Jawa, nyanyi bahasa Jawa. Kelihatan fake-nya," kata Eka Gustiwana.

"Ya sudah Sara, karena dia dari Surabaya dan bisa berbahasa Jawa juga, bisa berbahasa Inggris juga dengan baik," sambung Eka Gustiwana.

Dalam lagu "Lathi", Sara bahkan mengusulkan lirik bahasa Jawa yang digunakan dalam lagu tersebut. Dia bercerita bahwa inspirasi lirik Jawa dalam lagu itu datang dari pepatah Jawa kuno.
 
Sara Fajira di video musik "Lathi". (Instagram/@sarafajira)


"Kalau yang di baris pertama memang saya yang ciptain, untuk baris akhir itu saya ambil dari peribahasa Jawa, yang Bahasa Jawa kuno," ucapnya.

Lebih lanjut, Sara menjelaskan bahwa penggunaan lirik bahasa Jawa yang berbunyi "Kowe ra iso mlayu saka kesalahan, Ajining diri ana ing lathi" juga berdasarkan perbincangan dengan para personel Weird Genius lain seperti Eka Gustiwana, Reza Arap, dan Gerald Liu.

"Dari artinya kamu enggak bisa lari dari kesalahan, harga diri terletak pada ucapan. Dari liriknya sendiri kan tentang toxic relationship yang mana ini hubungan isinya ego dan kebohongan, sama-sama cinta, tapi saling menyakiti,” jelas Sara Fajira mengenai arti lirik bahasa Jawa tersebut.

Baca juga: Pahlawan di mata musisi Eka Gustiwana

Baca juga: Evelin ajak DJ asal Jepang kenalkan bahasa Indonesia lewat musik

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020