Jakarta (ANTARA News) - GM Pemasaran PT Pertamina Agus Himawan mengatakan, Pertamina menjamin pasokan BBM di Sumatra Barat termasuk memerintahkan SPBU untuk buka selama 24 jam dan melayani berapun permintaan masyarakat.

"Khusus di Kota Padang telah dioperasikan 14 dari 20 SPBU yang ada. Tiga SPBU di Kota Padang rusak akibat gempa. Saat ini sebagian besar stok di SPBU itu masih penuh sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," katanya kepada ANTARA News di Bandara Internasional Minangkabau, Kamis.

Ia mengakui, masih ada antrean kendaraan di sejumlah SPBU akibat tingginya permintaan dan hal itu muncul sebagai efek psikologis dari masyarakat yang takut kehabisan BBM.

"Antrean di SPBU itu hanya terjadi di Padang, sementara SPBU lainnya masih normal," katanya. Dia menambahkan ada 91 SPBU di seluruh Sumatra Barat.

Ia mengungkapkan, gempa juga menyebabkan jalan menuju Depot BBM Teluk Kapung di Kota Padang rusak sehingga suplai BBM ke sejumlah SPBU sempat terganggu, namun pada hari ini semua SPBU bisa mendapatkan pasokan BBM karena jalan yang rusak sudah diperbaiki.

Menurut dia, setelah gempa, Pertamina juga segera memasok BBM ke Padang melalui dari tiga depot BBM yaitu dari Siak, Riau, sebanyak 80 kiloliter (kl) premium, dari Dumai sebanyak 400 kl premium, dari Sibolga sebanyak 200 kl solar.

"Jika pasokan BBM dari tiga depot itu masih kurang, maka sudah disiapkan kapal tanker yang akan berangkat ke Padang dan nanti akan sandar di Pelabuhan Muara Padang," katanya.

Ia mengatakan, secara normal, kebutuhan BBM untuk Sumatra Barat yaitu 1.700 kl premiun per bulan, dan solar 1.400 kl per bulan, namun untuk penanggulangan Gempa Sumatra ini akan ditambah pasokan sesuai kebutuhan.

"Instansi pemerintah, pelayanan sosial dan bandara akan diberi kemudahan untuk mendapatkan BBM itu," katanya.

Menurut Agus, Program Bina Lingkungan atau CSR Pertamina telah bekerja dengan mendirikan dua unit posko pelayanan kepada masyarakat yakni di daerah Mata Air dan Pondok Kota Padang. yang menjadi lokasi terparah akibat gempa di Kota Padang.

"Posko itu sebagai penghimpun bantuan, penyaluran bantuan, opersional tim kesehatan. Masyarakat yang memerlukan bantuan tenda, obat-obatan dan makanan bisa mendatangi posko itu," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009