Tangerang (ANTARA News) -Tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, yang tinggal di kamar yang bersebelahan dengan kamar pelaku teroris, mengaku trauma usai tempat kos mereka digerebek Tim Densus 88 Jum`at siang.

"Saya dan kedua teman saya masih trauma. Kita kaget tiba-tiba tim Densus 88 mengeluarkan tembakan dan bom ke arah kamar sebelah dimana dua teroris itu bersembunyi," ujar Usep Muzani (17).

Menurut Usep, ketika itu pukul 11.33 WIB ia bersama dua temannya bernama Dimyati dan Adlan Fauzi sedang berada di lantai II di dalam kamar No 14 Jalan Semanggi II RT 02/03, Kelurahan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

"Kita bertiga sedang ngobrol, sementara salah satu teman kamar kos saya bernama Baharuddin pergi sholat Jum`at," kata Usep.

Di sebelah kamar keempat mahasiswa UIN itu, kedua tersangka teroris menempati kamar No.15.

Dia mengatakan, usai shalat Jum`at pukul 12.30 WIB, tujuh hingga delapan orang tim Densus 88 langsung melakukan penembakan dan melempar bom.

"Tim Densus 88 tidak memberikan pemberitahuan akan dilakukan pengrebekan, kita langsung berlari dan akhirnya diamankan polisi," ujar mahasiswa semester I Fakultas Usuludin dan Filsafat UIN.

Usep mengatakan, usia melakukan penembakan tim densus 88 kemudian menobrak pintu No.15 dalam sekejap mengeluarkan tembakan kedua teroris itu.

"Setahu saya hanya dua orang yang berada di dalam kamar itu tewas, tidak ada orang lain lagi selain kedua orang itu," jelas Usep.

Lokasi rumah kos tersebut kini terus didatangai warga sekitar sementara aparat Kepolisian Sektor Ciputat, masih menjaga ketat di pagar rumah kos tersebut.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009