Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menyatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan program Visit Indonesia Year pada tahun depan.

"Rencananya program Visit Indonesia Year akan dilanjutkan tahun depan," kata Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, di Jakarta Selasa.

Program Visit Indonesia Year dari tahun ke tahun dinilai mampu menggerakkan daerah-daerah untuk semakin bergairah membangun pariwisata wilayahnya.

Program yang sama juga dinilai telah sukses menjaring dan mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke tanah air hingga mampu mencatat rekor jumlah kunjungan 6,4 juta wisman pada 2008.

Apalagi sekarang beberapa daerah sedang gencar melaksanakan program tahun kunjungan ke wilayahnya masing-masing sehingga keberadaan VIY dianggap masih tetap diperlukan.

Pihaknya memang belum memutuskan secara resmi VIY berlanjut pada 2010 namun kemungkinan besar akan terus dilaksanakan mengingat kesuksesannya selama ini.

"Ada beberapa pertimbangan yang masih kami bahas dengan para pemangku kepentingan," katanya.

Sapta menambahkan, pihaknya masih mempertimbangkan sejumlah hal di antaranya dengan melanjutkan program VIY secara rutin sehingga tidak perlu menyertakan angka tahun, menerapkan VIY 2010 tanpa tagline (tema), atau menerapkan VIY 2010 dengan tagline.

"Bahkan ada pihak yang mengusulkan untuk menghentikan program ini sementara waktu," katanya.

Sejumlah pihak menginginkan program VIY dilanjutkan tahun depan dengan beberapa catatan.

VIY diharapkan menjadi program yang menggebrak sehingga mampu menjaring lebih banyak wisman ke Indonesia.

Namun, ada pihak yang berpendapat VIY tidak harus dilaksanakan secara rutin dan terus-menerus karena justru akan menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya.

Indonesia sukses menjaring 6,4 juta wisman pada 2008 melalui program VIY dengan jumlah devisa mencapai 7,5 juta dolar AS. Tahun ini diprediksikan target sebesar 6,5 juta wisman akan terlampaui hingga tutup tahun 2009.

Tahun depan, pariwisata Indonesia menghadapi sejumlah tantangan di antaranya produk dan jasa pelayanan, kapasitas penerbangan, fasilitas travel, citra negara, dan pemasaran yang masih belum optimal.

Namun, Indonesia juga memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata ditinjau dari sisi ekonomi di mana kondisi perekonomian dunia yang mulai pulih dengan ekonomi Indonesia yang tumbuh positif.

Di samping itu Indonesia juga didukung dengan kondisi politik yang lebih baik, keamanan yang kondusif, dan potensi meningkatnya daya saing bangsa.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009