Riyadh (ANTARA News/AFP) - Dua orang yang diduga anggota al Qaida tewas dan orang ketiga tertangkap dalam baku tembak di Arab Saudi Selasa yang juga menyebabkan tewasnya seorang polisi, kata kementerian dalam negeri.

Jurubicara kementerian itu Jenderal Mansur al-Turki, seperti dikutip kantor berita resmi SPA, mengatakan, tembak-menembak dini hari itu tejadi di sebuah pos pemeriksaan polisi di provinsi Jizan di perbatasan selatannya dengan Yaman.

Turki menyatakan pada kantor berita itu bahwa dua dari ketiga tersangka, yang naik sebuah kendaraan, mengenakan pakaian wanita dan memakai rompi yang dimuati bahan peledak serta membawa granat.

"Lebih banyak granat, senjata otomatis dan bahan pembuatan bom" juga ditemukan dalam kendaraan itu.

Tembak-menembak itu meletus ketika kendaraan tersebut baru saja mau menjalani pemeriksaan atas dasar "informasi mengenai perencanaan aksi teroris oleh minoritas yang menyimpang", istilah yang digunakan pejabat Saudi untuk al Qaida.

Jurubicara itu menuturkan bahwa ketika seorang wanita polisi akan memeriksa identitas dua orang dalam kendaraan yang mengenakan jubah wanita itu, para tersangka tersebut mulai menembak pasukan keamanan, yang balas menembak.

Ia menyatakan huja peluru itu menyebabkan "kamatian dua penumpang dalam kendaraan tersebut dan penangkapan orang ketiga".

Turki mengatakan satu pejabat polisi tewas dan satu lainnya terluka dalam tembak-menembak, dan menambahkan tidak ada rincian lagi akan diberikan mengenai peritiwa itu "sehingga penyelidikan dapat segera berlangsung".

Tidak diketahui dengan segera apakah wanita polisi tersebut termasuk di antara korban.

Pada 18 Agustus Pangeran Mohammad bin Nayef, anggota sebuah keluarga kerajaan yang bertanggungjawab atas perang anti-teror kerajaan itu, lolos dari serangan bom bunuh diri di Jeddah yang diakui oleh al Qaida.

Wakil mendagri hanya menderita luka luar ketika seorang pembom bunuh diri mendekatinya dan meledakkan bomnya.

Pangeran Mohammed telah menerima tamu pada akhir puasa hari itu pada bulan suci Ramadhan, kata SPA waktu itu.

Serangan itu menyusul penangkapan di Arab Saudi pada awal Agustus atas 44 tersangka al Qaida, termasuk satu orang asing, dan ditemukannya tempat penyembunyian senjata yang digunakan oleh keolompok tersebut.

Polisi menemukan sekitar 70 senapan dan amunisi, dan juga 280 bahan peledak elektronik di Riyadh, dan 96 peledak yang sama yang disembunyikan di padang pasir di daerah Qassim di utara ibukota, kata SPA.

Polisi mengatakan bahwa beberapa anggota kelompok itu telah menerima pelatihan untuk menggunakan senjata dan bahan peledak di luar dan di dalam kerajaan itu, tempat lahir pemimpin al Qaida, Osama bin Laden.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009