SYDNEY, 14 Oktober (ANTARA/Medianet International-AsiaNet) --

     Confederation of Meningitis Organisasi (CoMO) hari ini mengeluarkan imbauan bertindak kepada para orangtua di Asia untuk mengimunisasi anak-anak mereka terhadap penyakit radang paru (pneumokokus), guna mengurangi risiko penyakit serius dan kematian yang dapat dicegah pada anak-anak mereka.

     Imbauan bertindak ini muncul menjelang Kongres Ilmu Penyakit Anak Asia Pasifik ke-13 yang akan digelar di Cina di Shanghai International Convention Center, yang bertujuan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang mempengaruhi anak-anak di Asia.

     Penyakit pneumokokus merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah oleh vaksin di seluruh dunia pada anak-anak berumur di bawah lima tahun[1]. Penyakit ini diperkirakan menewaskan satu juta anak setiap tahun, dengan setengah dari 10 besar negara-negara dengan prevalensi tertinggi penyakit pneumokokus terdapat di Asia[2],[3].

     Di Indonesia saja, penelitian telah menunjukkan bahwa 24 persen orang yang terinfeksi penyakit pneumokokus invasif meninggal akibat infeksi tersebut[4]. Penyakit pneumokokus juga dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis, yang merupakan dua kondisi paling serius yang dapat diderita seorang anak[5],[6].

     Imunisasi pneumokokus sangat penting dalam melindungi anak-anak dari penyakit radang paru, yang mengacu pada berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan bakteri streptokokus pneumonia, yang juga dikenal sebagai pneumokokus[7]. Vaksin yang ikut melindungi terhadap penyakit radang paru telah tersedia dan banyak digunakan di seluruh dunia selama lebih dari sembilan tahun.

     "Kami sangat mendorong semua orangtua untuk mengimunisasi anak-anak mereka, karena bayi adalah pembawa utama penyakit yang mengancam jiwa ini," kata Bruce Langoulant, Presiden CoMO. "Oleh karena itu, mengimunisasi anak-anak terhadap penyakit pneumokokus dapat mengurangi penyebaran bakteri tersebut ke anak-anak lain," katanya.

     Penyakit pneumokokus ditularkan melalui kontak dekat dengan pembawa yang terinfeksi. Kebanyakan orang membawa bakteri pneumokokus dalam hidung dan tenggorokan mereka. Bakteri ini menular ke orang lain melalui tetesan ludah atau lendir, seperti ketika seorang pembawa bersin, batuk, bermain bersama atau mencium seseorang[7].

     Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pencantuman prioritas vaksin konjugat radang paru 7-valent (PCV7) dalam program imunisasi pada masa kanak-kanak nasional di seluruh dunia sejak tahun 2007. Di Asia, PCV7 saat ini tersedia pada program imunisasi anak di Hong Kong. Meskipun PCV7 tidak termasuk dalam program imunisasi pada masa kanak-kanak di negara-negara lain di Asia, vaksin ini sangat mudah diperoleh dari dokter.

     Orangtua yang mencari informasi lebih lanjut tentang imunisasi terhadap penyakit pneumokokus seyogyanya berbicara dengan dokter mereka.

     Untuk informasi lebih lanjut atau mengatur wawancara dengan Presiden COMO, Bruce Langoulant, silakan hubungi:
     Andrea Brady --
     andreabrady01@gmail.com atau
     +64 212 545 324.

     Tentang CoMO:
     Confederation of Meningitis Organisations (CoMO) didirikan pada tahun 2004 untuk menjadi suara global bagi organisasi tersebut dan kelompok pasien yang terus dibentuk untuk meningkatkan kesadaran akan meningitis dan septikemia (keracunan darah) serta memastikan dukungan untuk mereka yang terkena dampak. CoMO sekarang terdiri dari 26 organisasi meningitis dan kesehatan anak-anak dan 7 individu penyaran dari seluruh dunia serta berupaya memperkuat jaringan keluarga dan profesional bidang perawatan kesehatan di kawasan Asia Pasifik. Untuk informasi lebih lanjut tentang CoMO, silakan kunjungi: www.comoonline.org

     [1] Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Kematian yang dapat dicegah vaksin serta visi dan strategi imunisasi global, 2006-2015. MMWR.2006;55 (18) 511-515. (Dokumen disediakan oleh Wyeth)

     [2] The Medical News, vaksin PREVENAR Wyeth untuk penyakit pneumokokus yang terdaftar di Rusia, Maret 2009. Diakses 12 Agustus 2009 http://www.news-medical.net/news/2009/03/02/46330.aspx

     [3] Rudanl, Boschi-Pinto C, Biloglav Z, K & Campbell Mullholland H. Epidemiologi dan etiologi pneumonia masa kanak-kanak. Buletin World Health Organisasi 2008; 86:408-416. Tersedia http://who.int/bulletin/volumes/86/5/07-048769.pdf Diakses 13 Agustus 2009

     [4] Bravo LC. Tinjauan beban penyakit pneumokokus invasif di Asia. Vaksin (2009).

     [5] Hari Pneumonia Dunia, Penanggulangan Penyakit Pneumococcal - pembunuh anak-anak terbesar di dunia, 31 Juli 2009. Diakses 12 Agustus 2009 http://www.worldpneumoniaday.org/wordpress/wp-content/uploads/2009/07/science-of-parliament.pdf

     [6] Hari Pneumonia Dunia, Informasi Lagi Tentang Pneumonia Kanak-Kanak, Video singkat tentang upaya global mencegah penyakit Pneumococcal, 2009. Diakses 12 Agustus 2009 http://www.rockhopper.tv/programmes/32/

     [7] Better Health Channel, Lembar fakta penyakit radang paru 2002. Diakses 11 Agustus 2009 http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Pneumococcal_disease

     SUMBER: COMO - (Confederation of Meningitis Organisations)

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009