Pamekasan, 2/11 (ANTARA) - Aksi cap jempol darah mewarnai demonstrasi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Cinta Madura (Gema Citra) di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin.

Aksi cap jempol darah ini yang dilakukan puluhan aktivis mahasiswa, perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Madura ini sebagai bentuk dukungan terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

"Tetesan darah ini sebagai wujud pembelaan kami atas kedua pejuang penegak supremasi hukum, Candra dan Bibit," kata Korlap aksi Alan Kaisan.

Setelah melakukan aksi cap jempol darah, para demonstran lalu bergantian menggelar orasi, sambil meneriakkan yel-yel, "hidup KPK".

Menurut Alan Kaisan, adanya perbedaan persepsi antara polisi dengan KPK bisa mengancam keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami mahasiswa Madura meminta penegakan supremasi hukum jangan dikaitkan dengan kepentingan politik apapun. Sebab jika hukum ditunggangi kepentingan politik, maka yang akan terjadi adalah kehancuran," teriak Alan Kaisan.

Setelah puas berorasi, puluhan aktivis mahasiswa perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Madura ini lalu melakukan aksi tutup mulut, sebagai perlambang bahwa penegakan supremasi hukum selama ini telah dibungkam oleh kelompok kepentingan tertentu.

Di akhir aksinya, mahasiswa melakukan shalat ghaib secara bersama-sama. Menurut Alan Kaisan, shalat ghaib itu sengaja dilakukan karena hukum di negeri ini telah mati.

Aksi demo mendukung KPK ini merupakan salah satu bentuk dukungan yang dilakukan oleh mahasiswa Madura. Bentuk dukungan lain juga banyak yang disalurkan melalui jejaring sosial internet seperti facebook.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009