Muara Teweh (ANTARA News) - Pohon pisang yang berbuah di halaman rumah warga di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah (Kalteng) menarik perhatian warga, karena berbuah dengan jumlah sisir banyak hingga menyentuh tanah.

"Warga di sini menyebutnya `pisang seribu sisir`, meski panjang tandannya sekitar tiga meter, namun pohonnya tetap berdiri tanpa bantuan penyangga," kata pemilik pohon pisang seribu sisir, Miskad di Muara Teweh, Kamis.

Menurutnya, pohon pisang yang ditanam di halaman rumahnya di Jalan Bhayangkara Gang Bima Muara Teweh yang ditanam sekitar setahun lebih itu baru dua bulan lalu berbuah, bahkan sejumlah anak pohon pisang itu sudah tumbuh subur di sekitarnya.

Memang, kata dia, bibit pohon pisang yang dibelinya dari seorang warga di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, sama dengan pohon induknya dengan buah sisir banyak di kebun warga tersebut.

"Jadi pisang yang kami tanam ini memang berasal dari keturunan pisang sisir banyak," katanya.

Meski tempat tinggalnya relatif jauh dari keramaian, namun setelah beredar kabar keanehan pohon pisang tersebut membuat warga masyarakat mendatangi rumahnya untuk melihat `pisang seribu sisir`

Bahkan, kata dia, anak pohon pisang yang masih kecil-kecil tersebut sudah ada yang memesan untuk ditanam di tempat lain.

"Mungkin karena baru pertama kali di daerah ini pohon pisang dengan sisir banyak, sehingga menarik perhatian warga namun kami belum tahu seperti apa rasanya pisang itu karena masih mentah," katanya.

Sementara Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Rosmadianor mengatakan pihaknya masih belum mengindetifikasi jenis pisang itu.

"Kalau mendengar keterangan asal usul pisang itu dari pemiliknya, bukan lantaran penyimpangan genetika, kendati demikian pihaknya akan meneliti penyebabnya hingga bersisir banyak" kata Rosmadianor.

Pihaknya juga akan meminta anak pohon pisang itu untuk dijadikan tanaman koleksi guna menambah kekayaan buah-buahan di kawasan Balai Pembudidayaan Tanaman dan Holtikultura milik pemerintah daerah setempat di kilometer 7 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009