Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memprioritaskan produksi gas bumi untuk memenuhi kebutuhan domestik menyusul revisi neraca gas yang kini dalam pembahasan antardepartemen.

Menteri ESDM Darwin Saleh di Jakarta, Senin mengatakan, pertama kali, produksi gas diperuntukkan buat memenuhi kebutuhan energi termasuk pembangkit listrik dan peningkatan produksi minyak.

"Selanjutnya, produksi gas akan diperuntukkan buat pabrik pupuk dan baru industri lainnya," ujarnya.

Menurut dia, prioritas pemenuhan gas buat kebutuhan domestik tersebut sudah tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Darwin mengatakan, saat ini, revisi neraca gas sedang dibahas antardepartemen antara lain Departemen ESDM, Departemen Keuangan, Menneg BUMN, dan Kantor Menko Perekonomian.

Melalui neraca gas, lanjutnya, maka diketahui wilayah-wilayah yang mengalami defisit dan surplus gas bumi.

"Dari situ, bisa diambil keputusan seperti bagaimana percepatan produksi lapangan gas atau perkuatan DMO (kewajiban pasok ke dalam negeri)," katanya.

Neraca gas periode 2008-2020 merupakan revisi sebelumnya yakni periode 2007-2015.

Dalam neraca gas 2007-2015 yang terbagi menjadi 11 wilayah, secara nasional masih terdapat defisit 477,6 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Namun, neraca gas 2007-2015 belum memasukkan rencana pengembangan gas metana batubara (coal bed methane/CBM).

Terkait sejumlah kontrak ekspor gas yang akan habis dalam waktu dekat, Darwin mengatakan, pihaknya akan melihat kontrak per kontrak, apakah nantinya lebih banyak buat di dalam negeri atau ekspor.

"Intinya, pemerintah akan mengedepankan kepentingan nasional," katanya.

Pemerintah, lanjutnya, tetap akan menghormati kontrak gas hingga selesai.

"Itu bagian dari masa lalu yang merupakan perjanjian dengan mitra-mitra kita," katanya.

Ia mengatakan, pengembangan gas memang membutuhkan kontrak jangka mengingat risikonya yang besar.

Mengenai lapangan gas yang belum dikembangkan, Darwin mengatakan, untuk lapangan skala besar, pemerintah akan mengombinasikan ekspor dan domestik, sedang lapangan kecil buat domestik. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009