Pamekasan (ANTARA News) - Kepala Satuan Reserse (Kasat Reskrim) Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, AKP Mohammad Kholil, terkena pukulan mahasiswa dalam unjuk rasa yang berlangsung ricuh di DPRD setempat.

Kholil terkena pukulan bambu tiang bendera yang dibawa para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Peristiwa itu terjadi saat Kholil berupaya menenangkan aksi bringas massa PMII yang bentrok dengan anggota Polres di pintu gerbang kantor dewan, Rabu siang.

"Tiba-tiba saya terkena pukulan dari arah belakang dan sampai saat ini terasa sakit," kata AKP Mohammad Kholil menuturkan peristiwa tersebut di Mapolres Pamekasan.

Sementara itu, Wakapolres Pamekasan Kompol Muldjadi, justru diludahi mahasiswa saat mengamankan unjuk rasa PMII di depan kantor DPRD Pamekasan.

"Jadi sebenarnya kita `impas`. Jika ada mahasiswa yang kena pentungan petugas, anggota kami juga sama," katanya.

Sehingga, sambung Wakapolres, mahasiswa tidak bisa menuntut apa pun kepada polisi, karena antara keduabelah pihak sama-sama mengalami aksi pemukulan.

Bukan hanya itu, anggota Polres Pamekasan juga banyak yang kena lemparan telur busuk dari para demonstran. Sebab mahasiswa bukan hanya melakukan aksi saling dorong, namun juga melempari petugas dengan telur busuk.

Namun, ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Pamekasan Shodiq menyatakan, pihaknya tetap tidak terima dengan aksi pemukulan tersebut.

Sebab menurut dia, yang dilakukan mahasiswa sebagai reaksi atas tindakan polisi yang melarang mahasiswa masuk ke halaman kantor DPRD untuk melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi secara langsung ke pihak DPRD. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009