Solo (ANTARA News) - Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) akan menyelenggarakan pameran kartun nasional "Indonesia Dalam Kartun" di Monumen Pres Nasional, Kota Solo, Jawa Tengah, pada 12-17 Desember 2009.

"Selain untuk merayakan ulang tahun ke-20 Pakarti, pameran tersebut juga dilakukan untuk mendukung Solo sebagai kota kreatif," kata ketua panitia pameran tersebut, Agus Siswanto di Solo, Rabu.

Dia mengatakan, pameran kartun "Indonesia Dalam Kartun" akan menyajikan segala potensi dan permsalahan yang ada di Indonesia melalui media kartun.

"Ada 90 kartunis dari sejumlah media massa di Indonesia yang akan menampilkan karya dalam pameran ini," kata Agus.

Kartunis-kartunis yang akan menampilkan karyanya, kata dia, antara lain Pramono R Pramoedjo dari Sinar Harapan, Priyanto Sunarto dari Majalah Tempo, Joko Luwarso dari Warta Kota, Tyud dari Seputar Indonesia, Gatot Eko Cahyono dari Suara Pembaharuan, Djoko Susilo dari Suara Merdeka, dan sejumlah kartunis lainnya," kata dia.

Selain itu, kata dia, kartunis-kartunis nonmedia juga ikut menampilkan karyanya, antara lain kartunis dari Brasil, Aceh, Kalimantan, Sumatra, Makssar, Bali, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, dan sejumlah kota lainnya di Indonesia.

Untuk jumlah karya yang akan ditampilkan, kata Agus, ada sekitar 200 karya kartun dengan berbagai media, seperti kertas, kanvas, kain batik, dan akrilik.

"Kami berharap adanya pameran kartun di Kota Solo dapat mendorong masyarakat setempat untuk dapat lebih kreatif dan meningkatkan peran dalam berkreasi," kata dia.

Selain itu, kata dia, adanya kritikan-kritikan yang disampaikan melalui karya-karya dalam pameran tersebut juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk dapat lebih kritis dalam merespons permasalahan yang ada Indonesia dan lingkungan sekitarnya.

"Pameran Indonesia Dalam Kartun merupakan pameran kartun yang pertama di Solo. Kami berharap pameran serupa dapat berlanjut di waktu yang akan datang sehingga upaya memacu kreativitas dan sikap kritis masyarakat setempat dapat berlanjut melalui kartun," kata Agus Siswanto.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009