Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan pertemuan dengan para penggagas hak angket Bank Century atau Tim Sembilan yang sedianya diadakan di Wisma Negara Jumat sore ini.

Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, pembatalan itu untuk menghindari salah tafsir atau asumsi yang mungkin berkembang bahwa Presiden Yudhoyono akan mengintervensi pelaksanaan hak angket Bank Century.

Julian menuturkan, awalnya pasda Kamis 10 Desember 2009, Presiden dihubungi oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Anas Urbaningrum untuk menyampaikan keinginan Tim Sembilan untuk bertemu dengan Presiden dalam kapasitas sebagai Kepala Negara.

"Presiden menyatakan bersedia untuk ditemui," ujarnya.

Namun, Jumat ini, salah satu media cetak nasional justru menurunkan berita bahwa Tim Sembilan yang diundang oleh Presiden untuk bertemu di Istana Negara.

Tentus saja Presiden, kata Julian, menyayangkan berita tersebut karena yang sesungguhnya tidak seperti dilaporkan media itu.

Oleh karena itu, rencana pertemuan yang sedianya diadakan sore ini dibatalkan, karena berita tersebut.

"Jadi untuk menghindari salah tafsir atau nanti ada anggapan, ada asumsi, seolah-olah Presiden melakukan intervensi kepada tim sembilan, maka demi kebaikan bersama dibatalkan," jelas Julian.

Julian belum bisa memastikan apakah pertemuan Tim Sembilan dengan Presiden Yudhoyono dapat dijadwalkan kembali.

"Belum mendapat arahan," ujarnya.

Sementara itu, salah satu anggota tim sembilan Maruarar Sirait ketika dihubungi ANTARA mengatakan, tertundanya pertemuan tim sembilan dengan Presiden Yudhoyono hanya masalah waktu yang belum cocok.

"Karena tidak hanya dengan Presiden, kami juga ingin bertemu dengan Ibu Mega, Hasyim Muzadi, dan lain-lain. Kami ingin pertemuan ini sifatnya terbuka," ujarnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009