Palembang, 13/12 (ANTARA) - Keberadaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA tetap dibutuhkan untuk menyebarkan informasi bagi masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk cetak maupun jaringan internet (online), terutama untuk berperan membangun Indonesia yang demokratis dan berdasarkan hukum, kata tokoh LSM Sumatra Selatan.

Menurut Tarech Rasyid, tokoh LSM yang juga Ketua Majelis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sumatra Selatan (Sumsel), di Palembang, Minggu, memasuki usia ke 72, diharapkan ANTARA dapat terus mengukuhkan eksistensinya itu.

Dia menegaskan, LKBN ANTARA tidak dapat dilepaskan dengan nafas perjuangan bangsa Indonesia.

Tarech menyebutkan kembali fakta sejarah bahwa kantor berita yang didirikan oleh Adam Malik, Pandoe Kartawigoena, AM Sipahoetar, dan RM Soemanang pada 13 Desember 1937 ini, telah berhasil membangun kesadaran masyarakat Indonesia akan rasa kebangsaan (nasionalisme), meskipun ANTARA saat itu masih menggunakan jaringan kantor berita Jepang (DOMEI).

"Fakta menunjukkan bagaimana kecerdikan dan semangat kebangsaan di kalangan
wartawan ANTARA dalam menyebarluaskan informasi mengenai Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 ke seluruh penjuru dunia," kata pimpinan Yayasan Puspa itu pula.

Ia mengharapkan, LKBN ANTARA dalam menjalankan fungsi menyebarluaskan
informasi, harus lebih memiliki arti sebagai pengetahuan dan pendidikan atau mendidik, sehingga dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Sebagaimana kita ketahui sekarang ini telah banyak media bermunculan, oleh karena itu LKBN ANTARA tetap diharapkan untuk menjadi tolok ukur bagi media-media lain dalam mengemas sebuah informasi maupun berkenaan dengan persoalan teknis penulisan dan lain sebagainya masalah jurnalistik profesional," kata dia lagi.

Tarech berpendapat, keberadaan LKBN ANTARA dalam konteks perkembangan teknologi informasi saat ini, seperti kemunculan banyak media online, seperti Detik.Com, Okezone.Com, dan lainnya, tidaklah akan mematikan kantor berita Indonesia itu.

Dia memastikan, perkembangan berita melalui jaringan dunia maya tidaklah akan mematikan ANTARA, mengingat ANTARA juga menggunakan media online.

Namun, lanjut Tarech, dalam konteks itu, wartawan ANTARA mau tidak mau harus dapat berkompetisi dengan media online lainnya.

"LKBN ANTARA tentu saja dapat memainkan peran dan fungsinya dalam menyebarluaskan informasi, guna membangun masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran kritis," ujar dia.

Apalagi kantor berita ini telah menggunakan perangkat teknologi informasi yang canggih, sehingga memudahkan untuk menyebarluaskan berita dan foto, antara lain dengan menggunakan sistem satelit atau VSAT (Very Small Aperture Terminal/Stasiun Penerima Sinyal dari Satelit), kata dia lagi.

Tarech berharap, LKBN ANTARA tetap dapat menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk terus ditingkatkan kapasitas profesionalnya agar tetap mampu eksis ke depan.

SDM berkualitas yang dimiliki ANTARA, lanjut dia, berpeluang mampu menghadapi tantangan persaingan, termasuk untuk bisa mendapatkan sumber-sumber berita yang aktual dan dapat diperbaharui dari detik ke detik.

Tujuannya, kata Tarech, agar berita-berita ANTARA dapat menjadi referensi bagi media massa lainnya dan masyarakat luas pada umumnya, baik berita dalam negeri maupun luar negeri.

"Yang paling sulit untuk dikalahkan oleh media online lainnya adalah berita-berita luar negeri yang diliput oleh wartawan ANTARA, dengan jaringan internasional yang dimiliki," demikian Tarech Rasyid.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009