Serangan-serangan dengan selang waktu beberapa jam itu, yang dilakukan oleh pesawat AS yang tidak berawak, menghantam tempat persembunyian militan di daerah sama Waziristan Utara, yang merupakan bagian dari kawasan suku yang disebut-sebut Washington sebagai tempat paling berbahaya di dunia.
Tidak jelas kelompok mana yang menjadi sasaran serangan itu, namun Waziristan Utara menjadi sarang militan Taliban, Al-Qaeda dan anggota Haqqani, sebuah kelompok kuat yang terkenal karena melancarkan serangan-srangan terhadap pasukan asing di Afghanistan.
Sejumlah pesawat tak berawak melancarkan serangan pada malam hari ke sejumlah rumah di daerah Ambarshaga, Waziristan Utara, sekitear 30 kilometer sebelah barat kota utama Miranshah.
"Lima pesawat tak berawak AS menembakkan sedikitnya tujuh rudal, dengan sasaran dua rumah dan dua kendaraan di daerah Ambarshaga di Waziristan Utara, menewaskan 12 militan," kata seorang pejabat keamanan senior di daerah itu kepada AFP.
Ia menyatakan bahwa mereka yang tewas mencakup sedikitnya empat warga asing dan kewarganegaraan mereka belum ditetapkan.
Para pejabat Pakistan umumnya menggunakan istilah "orang asing" untuk menunjuk pada orang-orang rekrutan Al-Qaeda yang beroperasi di kawasan suku Pakistan.
Pejabat itu menambahkan, belum jelas apakah sasaran bernilai tinggi berada di daerah itu pada saat serangan tersebut.
Seorang pejabat lain mengkonfirmasi pemboman pesawat tak berawak itu dan mengatakan, jumlah korban tewas mungkin meningkat karena gencarnya serangan tersebut.
Dalam serangan kedua di daerah yang sama, rudal-rudal yang ditembakkan sebuah pesawat tak berawak AS pada tengah hari menghantam sebuah rumah yang diduga digunakan oleh militan.
"Pesawat Amerika tanpa awak menembakkan dua rudal, menewaskan dua militan dan merusak parah sebuah rumah dan ruang tamu yang tersambung. Sebuah mobil hancur," kata seorang pejabat keamanan yang berkantor di Miranshah.
"Militan menyewa rumah ini dan menggunakannya sebagai sebuah pangkalan," katanya.
Waziristan Utara bertetangga dengan Waziristan Selatan yang sedang digempur oleh militer.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerh berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan, yang sedang digempur pasukan darat Pakistan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus tahun lalu, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Sebanyak 30.000 prajurit Pakistan kini mengambil bagian dalam ofensif terhadap sekitar 10.000 hingga 12.000 militan di kawasan suku semi-otonomi Waziristan Selatan yang dilanda kekacauan. Pekerja-pekerja bantuan mengatakan, ratusan ribu orang mengungsi akibat pertempuran itu.
Militer Pakistan sebelumnya meluncurkan ofensif besar-besaran setelah Taliban bergerak maju dari Swat ke Buner, ke arah selatan lagi menuju ibukota Pakistan, Islamabad, setelah Washington menyebut kelompok itu sebagai ancaman bagi keberadaan Pakistan, negara yang bersenjatakan nuklir.
Ofensif militer besar itu diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei. Ofensif itu mendapat dukungan dari AS, yang menempatkan Pakistan pada pusat strateginya untuk memerangi Al-Qaeda.
Swat dulu merupakan daerah dengan pemandangan indah yang menjadi tempat tujuan wisata namun kemudian berubah menjadi markas kelompok Taliban.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009