Banjarmasin (ANTARA News) - Pertandingan antara Persepar Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kalteng) melawan Persikubar Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang Liga Indonesia Divisi I di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Sabtu, berakhir ricuh.

Kericuhan bermula dari kerapnya pelanggaran baik dibabak pertama atau kedua yang terjadi antara kedua kesebelasan namun tidak digubris oleh wasit lapangan Rukye Intan sehingga memancing emosional para pemain dari kedua tim.

Babak pertama pertandingan berjalan dengan lancar, namun tidak jarang pelanggaran terjadi karena para pemain bermain cukup agresif dan terus berupaya menekan pertahanan kesebelasan lawan.

Namun serangan demi serangan kedua kesebelasan tidak ada hasilnya karena kedua tim mempunyai pertahanan yang sangat kuat sehingga bola lebih banyak berada ditengah lapangan.

Karena permainan tidak berkembang Persepar mulai mengganti formasi permainan yang pada awalnya mengandalkan serangan balik, kini berganti menjadi pormasi menyerang dengan kekuatan penuh.

Meski melakukan pormasi menyerang tidak ada satu serangan pun yang berhasil membuahkan gol karena bola selalu berhasil ditepis Yanuar penjaga gawang Persikubar Kaltim dan skor 0-0 menjadi akhir babak pertama.

Pada babak kedua permainan kembali memanas karena pelanggaran erap terjadi namun wasit tidak memberikan respon sehingga para pemain kembali terpancing emosinya dan melakukan pengejaran terhadap wasit.

Dengan menggunakan kekuatan penuh tersebut tim Persepar akhirnya berhasil menjebol gawang Persikubar pada menit 78 melalui tendangan keras Jibby Wuwungan pemain dengan nomor punggung 99 sehingga kedudukan menjadi 1-0.

Merasa tertinggal satu angka, Persikubar melakukan upaya penyerangan serupa hingga akhirnya terjadi pelanggaran pada menit 85 di dalam kotak pinalti Persepar Palangkaraya.

Atas pelanggaran tersebut wasit menjatuhkan hukuman pinalti. Namun para pemain dan ofisial Persepar tidak menerima keputusan wasit dan melakukan pengejaran terhadap wasit di lapangan.

Dengan adanya kejadian tersebut pertandingan sempat terhenti delapan menit karena wasit berhasil dikeroyok ditengah lapangan.

Namun keadaan yang memanas tersebut kembali dingin karena Persepar menerima keputusan wasit untuk melanjutkan pertandingan dan memberikan pinalti kepada Persikubar.

Tendangan pinalti tersebut akhirnya membuahkan hasil dan kedudukan menjadi 1-1. Namun demikian keadaan kembali memanas karena wasit kembali dikejar hingga akhirnya berhasil diamankan ratusan aparat keamanan yang berada disekeliling lapangan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009