Bandung (ANTARA News) - Polda Jawa Barat sampai sekarang belum menerima laporan mengenai Baridin alias Bahrudin Latif, mertua gembong teroris Noordin M Top, yang ditangkap aparat Densus 88 di Garut Kamis pagi kemarin.

"Hingga saat ini kita belum mendapatkan laporan mengenai hal tersebut," aku Kapolda Jabar Irjen Pol Timur Pradopo di Bandung, Kamis kemarin.

Berkaitan dengan penangkapan Baridin, menurut Timur, Polda Jabar tidak menambah pasukannya di lapangan. Sekitar 12 ribu pasukan yang dikerahkan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun baru dianggapnya sudah cukup.

"Tidak ada penambahan peningkatan pengamanan. Pasukan yang diturunkan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun baru sudah cukup," ujarnya.

Baridin merupakan salah satu teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron. Baridin menghilang sejak Hari Raya Idul Fitri lalu, atau sebelum terjadi dua ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

Putri Baridin, Ariani Rahma alias Arina, adalah salah satu istri almarhum Noordin M Top. Baridin adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Muaddib di Desa Pesuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah.

Pada Selasa 14 Juli 2009, atau sekitar tiga hari sebelum ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, polisi menemukan beberapa peralatan pembuat bom di kediaman Baridin di Cilacap.

Polisi menemukan alat-alat elektronik, kabel-kabel, lengkap dengan petunjuk rangkaian yang diduga alat membuat bom rakitan di kebun belakang Baridin, yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah.

Alat membuat bom rakitan itu berada di dalam di jerigen biru, ditimbun dalam tanah. Hingga kini kepolisian belum mengetahui penangkapan Baridin.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009