Ilustrasi (Shutterstock)



Usia 40-an: fokus pada portofolio pensiun

Ketika tiba saatnya masuk pada usia 40 tahun, sebaiknya mulai mengisi portofolio pensiun dengan investasi yang lebih konservatif. Misalnya, kombinasi obligasi dengan pasar uang. Hal ini karena Anda masih harus membiayai sekolah anak, menyelesaikan cicilan produktif sembari mempersiapkan dana hari tua.

Jika memilih instrumen investasi yang sangat fluktuatif, tentu bisa mempengaruhi simpanan padahal waktu untuk mengumpulkan uang semakin sedikit.

Saat mengawali usia 40 tahun, Anda sebaiknya mulai membuat perkiraan proyeksi dana hari tua yang nanti akan dibutuhkan. Dari hasil yang diperoleh bisa menjadi pertimbangan apakah perlu melakukan diversifikasi investasi.


Usia 50-an: jelang pensiun, bersikaplah realistis

Saat usia 50 tahun-an, Anda biasanya membutuhkan sekitar 70 persen dari pendapatan saat ini. Untuk itu, giatlah berinvestasi bila tidak siap mengurangi 30 persen dari gaya hidup.

Jika Anda sedari muda belum berinvestasi, segera manfaatkan semua peluang yang ada sebelum mengakhiri karir di usia 55 atau 60 tahun. Jika terlambat memulai maka pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tentunya akan sangat terbatas.

Pertimbangkan juga memiliki asuransi kesehatan karena risiko kehidupan sangat tinggi, misalnya serangan sakit kritis atau kematian. Pastikan juga asuransi tambahan (rider) pada polis sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai memakan hasil investasi karena pada usia ini yang lebih dibutuhkan adalah hasil investasi.




Baca juga: Cara mempersiapkan pensiun di tengah normal baru

Baca juga: Begini tips atur pengeluaran bila tahun ini tak dapat THR

Baca juga: Viral gaji karyawan Rp20 juta masih kurang, lakukan ini saat pandemi

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020