Lebak (ANTARA News) - Seorang salesmen bernama Suhendi (29), diduga menjadi korban salah tembak yang dilakukan polisi anggota Detasemen khusus (Densus) 88 Polda Banten sekitar ruas jalan Saketi-Malingping, Kabupaten Lebak, Senin.

"Korban diketahui warga Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Jawa Barat, kini dirawat intensif di rumah sakit (RS) Malingping," kata Rudi, salah seorang teman korban.

Menurut dia, korban salah tembak itu berawal Suhendri sedang mengendarai sepeda motor yang menghubungkan jalan antara Saketi-Malingping.

Dalam perjalanan, korban tiba-tiba dikejar oleh sejumlah anggota polisi yang menggunakan pakaian preman.

Korban merasa ketakutan karena menduga orang yang mengejarnya itu penjahat.

Kemudian Suhendri langsung melarikan kendaraanya dengan kecepatan tinggi.

Kondisi demkian, anggota polisi yang diduga anggota Densus 88 Polda Banten itu mengejar dan melepaskan tembakan ke arah motor korban.

Selang beberapa menit, ban sepeda motor korban jatuh setelah peluru menembus hingga melukai betis kanan kaki Suhendri.

Melihat korban bukan penjahat, sejumlah anggota polisi itu langsung membawa ke rumah sakit Malingping.

"Saat ini, korban masih dalam perawatan intensif petugas medis," katanya.

Sementara itu, Kapolres Lebak, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Widoni Fedri, mengaku saat ini anggota polisi yang melakukan salah tembak belum diketahui darimana mereka bertugas.

"Yang jelas bukan anggota polisi Lebak. Informasi sih anggota Densus 88, namun tidak mengetahui dari Polda atau Mabes," katanya.

Saat ini, anggota polisi yang menembak itu belum dimintai keterangan karena sedang menunggu korban di rumah sakit Malingping.

Sebetulnya, penembakan itu diarahkan ke ban sepeda motor karena petugas mencurigakan.

Namun, peluru menembus betis kaki Suhendri yang saat itu sedang perjalanan menuju Malingping.

"Kasus salah tembak ini sudah diselesaikan dengan kekeluargaan," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009