Beijing (ANTARA News) - Beberapa ilmuwan di Harvard Medical School, AS telah menemukan alasan mengapa cahaya dapat memperparah rasa nyeri penderita migrain, demikian laporan di jurnal online Nature Neuroscience, Senin.

Para ilmuwan dari Beth Israel Deaconess Center, cabang dari Harvard Medical School, melakukan percobaan dengan menyelidiki dua kelompok orang buta yang menderita migrain.

Sebanyak 20 orang buta dibagi ke dalam dua kelompok, satu kelompok orang yang buta total dan satu lagi orang yang tidak buta total.

Kelompok pertama tak bisa melihat gambar atau merasakan cahaya sehingga mereka tak dapat menjaga lingkaran tidur-jaga. Di kelompok kedua, meskipun mereka tak bisa melihat gambar, mereka dapat mendeteksi adanya cahaya.

Setelah mempelajari kedua kelompok orang buta itu yang memiliki sakit kepala sebelah, para peneliti mendapati bahwa cahaya memicu reaksi di dalam sejumlah syaraf otak yang tetap aktif untuk beberapa waktu.

Hampir 85 persen penderita migrain sangat sensitif terhadap cahaya, kondisi yang dikenal sebagai fotofobia, tapi sampai sekarang tak seorang pun mengerti mengapa, kata laporan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010