Bandung (ANTARA News) - Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Marwansyah Lobo Balia menegaskan bahwa nuklir dan panas bumi merupakan sumber energi utama dan jangan dianggap sebagai energi alternatif.

Jika dua sumber energi itu terus dikatakan sebagai altenatif, maka nasibnya akan sama dengan pengobatan alternatif, tidak akan pernah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia, kata Marwansyah dalam seminar nasional Energi Bersih di kampur Universitas Padjajaran Bandung, Sabtu.

"Inilah mengapa sampai sekarang jenis energi ini tidak banyak dipilih oleh masyarakat dan perkembangannya lambat," kata Marwansyah.

Senada dengan Marwansyah, Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia Suraya Darma mengatakan, paradigma jenis energy tersebut sebagai energi alternatif merupakan kesalahan besar dan harus segara diubah. Bila tidak, maka bangsa ini tidak akan pernah menggunakannya sebagai sumber energi nasional.

"Di dunia internasional tidak ada yang namanya alternatif energi, yang ada renewable energi. Kalaupun mau, seharusnya BBM yang menjadi energi alternatif," kata Surya menjelaskan.

Surya menjelaskan, sumber energi yang dimiliki Indonesia saat ini sangat terbatas. Untuk minyak bumi hanya memiliki setengah persen dari cadangan dunia, padahal jumlah penduduknya nomor empat terbesar di dunia.

Menurut Marwansyah, Indonesia memang sudah mengalami krisi energi, khususnya untuk listrik, karena terlalu mengandalkan bahan bakar minyak. PLN harus merogoh kocek sebesar Rp 30 triliun pertahun untuk biaya BBM.

Marwansyah mengatakan untuk mengatasi masalah itu, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral akan mengoptimalisasikan pemakaian energi dengan program campuran hingga tahun 2025, yaitu dengan konversi dan diversifikasi sumber energi.

"Kita akan mengoptimalisasikan pemakaian energi yang tidak terpakai selama ini, seperti energi panas bumi, nuklir, dan batu bara hingga sepuluh kali lipat sehingga bisa turut mengurangi emisi sebanyak 16 persen," ujar Marwansyah.

Untuk konversi sumber energi ini, Surya mengusulkan panas bumi sebagai andalan nasional karena merupakan sumber energi yang berkelanjutan, terbarukan, dan siklusnya tertutup. Juga tidak bertentangan dengan kelestarian lingkungan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010