London (ANTARA News/AFP) - Inggris akan menghindari resesi "double dip", dimana perekonomian tergelincir ke penurunan lain, anggota panel pengaturan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) memperkirakan pada Rabu.

"Selama ekonomi internasional terus tumbuh sehat, saya percaya kita harus menghindari ketakutan resesi `double-dip`," kata Andrew

Sentance, seorang anggota dari sembilan anggota Komite Kebijakan Moneter (MPC) bank sentral.

Sentance berbicara satu hari setelah data resmi menunjukkan bahwa ekonomi Inggris merangkak keluar dari resesi pada kuartal keempat tahun lalu -- dengan pertumbuhan hanya 0,1 persen.

Itu menyusul enam kuartal berturut-turut kontraksi ekonomi akibat krisis keuangan global.

Sentance, berbicara pada pertemuan Federasi Properti Inggris di London, sebuah badan industri, memperingatkan bahwa data kuartal keempat kemungkinan direvisi naik bulan depan.

"Indikator lain -- dari pasar tenaga kerja, survei bisnis dan pengeluaran ritel -- terus menunjukkan bahwa pemulihan mulai awal dan mungkin lebih kuat daripada perkiraan PDB sementara saat ini," ia mengatakan.

Sentance menambahkan bahwa kecepatan pemulihan itu "tidak menentu" dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga untuk mencegah inflasi yang lebih tinggi.

Untuk memerangi resesi, Bank of England memangkas suku bunga ke tingkat rekor rendah 0,5 persen pada Maret 2009, di mana hingga kini masih bertahan. Bank sentral juga meluncurkan sebuah kebijakan radikal untuk meningkatkan pinjaman.

"Melalui resesi, MPC memang benar telah mengendurkan kebijakan moneter agresif untuk memberikan dukungan bagi pemulihan yang sekarang muncul," Sentance menambahkan.

"Tapi karena perkembangan pemulihan, situasi ekonomi akan berubah dan MPC harus siap untuk menyesuaikan kebijakannya dengan perubahan situasi ekonomi atas jalannya pemulihan -- seperti yang kami lakukan melalui resesi."

Sebagian besar ekonomi besar dunia kini telah muncul dari kemerosotan tajam ekonomi seluruh dunia yang dipicu oleh krisis keuangan, tetapi ketakutan tentang fase lain resesi meluas.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010