Mamuju (ANTARA News) - Ketua DPRD Mamuju, Sulawesi Barat Sugianto mengakui jika dirinya juga pernah mendapat perlakuan kasar bahkan sempat dicekik tanpa alasan yang jelas oleh oknum anggota kepolisian di wilayah itu.

"Jangankan rakyat jelata, saya saja selaku anggota DPRD saat itu pernah sempat dicekik oleh oknum aparat kepolisian Mamuju," kata Sugianto di Mamuju, Rabu.

Menurut dia, kejadian yang menimpanya itu sudah berlangsung lama sekitar dua tahun lalu saat masih berstatus anggota DPRD pada periode 2004-2009.

"Saya tidak tahu apa kesalahan saya waktu itu sehingga diperlakukan kasar. Apakah karena oknum polisi salah sasaran atau dengan dasar alasan yang lain-lain," ucapnya.

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, jika dirunut kembali peristiwa kekerasan aparat yang terjadi di Mamuju sejak beberapa tahun terakhir, rata-rata dilakukan oleh aparat polisi yang baru saja "dilepas" dari Satuan Pendidikan Militer (SPM) Batua di Kota Makassar (Sulawesi Selatan) yang di tugaskan di daerah.

"Peristiwa kekerasan oleh oknum aparat itu untuk sementara saya masih kaji, karena ternyata kasus demi kasus yang terjadi di Mamuju ini dilakukan oknum polisi remaja yang baru selesai pendidikan," tuturnya.

Kemungkinan besar polisi remaja yang bersikap arogan seperti itu, lanjutnya, apakah karena ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa dirinya sudah polisi atau alasan yang lain.

Mestinya, ujarnya, polisi yang baru saja dilepas dari SPM Batua itu diberikan pendidikan tambahan, sehingga polisi remaja itu mengetahui tupoksinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

"Ini harus menjadi catatan Polri, karena yang banyak berbuat ulah dan semena-mena adalah anggota baru, sedangkan anggota senior di jajaran tubuh kepolisian jarang melakukan perbuatan kasar, apalagi jika harus berbuat anarkis," ucapnya. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010