"Gempa tidak terlalu besar dengan kekuatan merusak II-III MMI (`modified mercalli intensity`) yang terjadi akibat tumbukan lempeng Indo Australia dengan lempeng Eurasia," kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Budi Waluyo, di Yogyakarta.
Gempa utama terjadi pada 115 km tenggara Wonosari, 143 tenggara Yogyakarta atau 80 km barat daya Wonosari dengan kedalaman 17 km.
Setelah terjadi gempa pertama, lanjut Budi, kemudian ada gempa susulan dengan kekuatan 2,6 SR pada pukul 3:48 WIB. "Setelah itu tidak ada gempa susulan lagi," lanjutnya.
Ia mengharapkan masyarakat tidak terlalu panik apabila terjadi gempa di wilayahnya dan melakukan antisipasi dengan membuat bangunan tahan gempa.
"Gempa terjadi sangat singkat, hanya dalam hitungan detik, sehingga yang harus dilakukan adalah masyarakat jangan panik dan membuat bangunan yang tahan gempa," katanya.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Gunung Kidul Budiharjo yang dihubungi secara terpisah menyatakan, belum mendapatkan laporan tentang kerusakan bangunan akibat gempa yang terjadi.
Ia menyebutkan, beberapa daerah di kabupaten ini yang rawan gempa adalah Kecamatan Patuk, Playen, dan Nglipar karena termasuk jalur patahan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010