Denpasar (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menargetkan dari 20 BUMN yang masih merugi pada 2009, 10 diantaranya bisa menghasilkan keuntungan pada 2010.

Melalui investasi, efisiensi, restrukturisasi, pemanfaatan aset, dan sinergi, kementerian itu mengharapkan pada 2010 hanya ada 10 BUMN yang merugi dengan nilai kerugian hanya Rp143,8 miliar, turun dari Rp1,17 triliun kerugian dari 20 BUMN pada 2009.

Staf Ahli Bidang Tata Kelola Perusahaan Kementerian BUMN Pandu Djajanto di Kuta, Bali, pada Kamis mengatakan bahwa kepada BUMN yang masih berugi akan disuntikkan modal atau merger jika ada kesesuaian jenis usaha.

"Pencapaian kinerja BUMN pada 2009 sudah bagus, namun masih diwarnai adanya perusahaan yang rugi atau bermasalah," katanya di sela Rakernas Federasi Serikat Pekerja BUMN.

Menurut Pandu, selama ini PT PLN menyumbang sekitar 90 persen dari total kerugian BUMN, namun pada 2009 perusahaan listrik itu tidak lagi merugi karena pemberian margin 5 persen oleh pemerintah.

Hal ini berdampak pada turunnya kerugian BUMN dari Rp13,95 triliun pada 2008 menjadi Rp1,17 triliun pada 2009. Jumlah BUMN yang rugi juga berkurang dari 31 BUMN pada 2008 menjadi 20 BUMN pada 2009 dan ditargetkan berkurang lagi tahun ini.

Pandu menjelaskan, pada 2009 BUMN telah memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional melalui pencapaian target. Pada 2009 lalu BUMN membukukan laba bersih Rp74 triliun atau melampaui target yang dipatok Rp70 triliun.

"Total aset diperkirakan meningkat sebesar Rp77 triliun atau 8,7 persen, yaitu dari Rp1.978 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp2.150 triliun," ucapnya.

Sedangkan pendapatan usaha mengalami penurunan sebesar Rp232 triliun atau 20 persen dari Rp1.160 triliun menjadi Rp930 triliun.

Pandu optimistis, pada tahun 2010 pendapatan usaha ditargetkan mencapai Rp1.050 triliun atau naik sekitar 13 persen dari tahun 2009. Laba bersih dipatok meningkat menjadi Rp90 triliun atau naik 17,7 persen.

"Diharapkan total aset ditargetkan meningkat menjadi Rp2.400 triliun atau naik sebesar 11,63 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Ia menambahkan tata kelola BUMN kian membaik terbukti dengan diterimanya berbagai penghargaan kepada unit-unit BUMN.

Selain itu dari aspek integritas sesuai penilaian KPK sembilan BUMN mencapai nilai tertinggi, antara lain PT Pos, Pertamina, Jamsostek, Angkasa Pura, Pelni, PGN, Kereta Api, dan Jasa Raharja.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010