Salah satu yang berpotensi menopang ekonomi domestik tahun ini adalah belanja pemerintah melalui bansos tunai
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menilai percepatan penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai menjadi salah satu solusi untuk menahan tekanan ekonomi lebih dalam.

"Salah satu yang berpotensi menopang ekonomi domestik tahun ini adalah belanja pemerintah melalui bansos tunai," ujar Mohammad Faisal di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakukan kembali di wilayah DKI Jakarta pada 14 September mendatang diperkirakan kembali membuat penurunan mobilitas orang dan mempengaruhi laju perekonomian nasional.

Akibatnya, lanjut dia, golongan masyarakat bawah yang bekerja di sektor informal dan mengandalkan upah harian akan sangat mudah kehilangan pendapatannya yang akhirnya menekan konsumsi.

"Maka itu harus segera mungkin penyaluran bansos tunai, jangan sampai di kelompok itu hilang penghasilan yang bakal lebih menurunkan konsumsi," katanya.

Mohammad Faisal menyarankan agar bansos tunai tidak hanya untuk pekerja formal, tapi diperluas ke pekerja informal.

"Dampak langsung PSBB adalah pekerja informal dan juga UMKM," katanya.

Selain bansos untuk sektor informal, Mohammad Faisal juga mengatakan, pemerintah perlu mempercepat pencairan bantuan presiden (banpres) produktif bagi usaha mikro sebesar Rp2,4 juta.

"Pengusaha UMKM harus terjamin aktivitas kegiatannya agar turut membantu menjaga roda ekonomi," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi realisasi bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial dan mengharapkan agar penyalurannya dipercepat guna mendorong konsumsi dan mengantisipasi dampak resesi yang dinilai sudah dekat.

"Agar Kemensos semakin mempercepat penyaluran bansos tidak hanya dalam bentuk sembako, tapi diutamakan secara tunai agar roda ekonomi dapat berputar mengatasi resesi," kata Hidayat Nur Wahid.

Menurut dia, hal itu diperlukan untuk mendorong konsumsi masyarakat di kuartal III demi menghindarkan RI dari ancaman resesi dan dampak buruk yang bisa berkepanjangan.


Baca juga: Bappenas: Data tidak lengkap jadi tantangan manajemen bansos

Baca juga: Ingat, terima bansos jangan untuk beli produk impor

Baca juga: KPK terima 1.074 aduan terkait bansos lewat aplikasi JAGA


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020