"Aspirasi masyarakat yang disampaikan dengan tidak santun belum tentu sampai ke sasarannya tapi malah membuat orang yang menjadi sasarannya terluka," kata Marzuki Alie kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, menyikapi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang demonstrasi 28 Januari.
Marzuki mengatakan, sebagai orang Timur yang menjunjung tinggi etika dan sopan-santun, aksi unjuk rasa haruslah dilaklukan dengan cara yang tepat dan santun.
"Masyarakat Indonesia adalah masyarakat relijius yang taat pada aturan agama dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tahu mana yang baik dan santun serta mana yang tidak baik dan tidak santun," katanya.
Menurutnya, aksi unjuk rasa yang membawa kerbau tidak memberikan contoh kurang baik kepada masyarakat. Mantan Sekjen DPP Partai Demokrat ini meminta masyarakat berpikir jernih dan bersikap dewasa dalam menyampaikan aspirasinya.
Menurut dia, pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi yang merupakan perbedaan sikap dalam berdemokrasi tapi hendaknya menjunjung tinggi moral dan sikap santun.
Sekjen DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin menambahkan, aksi unjuk rasa yang membawa kerbau adalah sikap tidak didasari pada etika dan kesantunan. "Aksi unjuk rasa tersebut sungguh menyedihkan," kata Amir.
Aksi unjuk rasa membawa seekor kerbau dilakukan elemen masyarakat di Bundaran Hotel Indonesia, pada 28 Januari 2010, mengkritik program 100 hari pemerintah.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010