Ledakan menghancurkan sebuah kendaran di daerah Wazirdand, Khyber, distrik pegunungan terkenal yang menjadi rute pemasokan utama bagi pasukan NATO di Afghanistan dan ajang kekerasan militan yang terkait dengan Taliban.
Tiga kendaraan lain rusak parah akibat serpihan bom. Sepatu dan sandal korban berserakan di jalan yang bernoda darah, menurut laporan wartawan AFP.
"Jumlah kematian telah meningkat menjadi 18. Sebelas korban adalah polisi suku, sedang tujuh lain warga sipil," kata Shafeerullah Wazir, kepala pemerintah daerah Khyber, kepada AFP.
Rehan Gul Khattak, seorang pejabat daerah, juga memberikan jumlah kematian yang sama.
Wazirdand adalah sebuah daerah kecil yang terletak di dekat kota wilayah baratlaut, Peshawar, di pinggiran kawasan suku yang berada di luar kendali langsung pemerintah dan disebut-sebut pejabat AS sebagai "markas besar" Al-Qaeda.
Polisi suku seringkali menjadi sasaran serangan Taliban ketika mereka bepergian dalam kendaraan-kendaraan terbuka.
Sementara itu, sebuah helikopter milter Pakistan jatuh di daerah Khyber ketika sedang beroperasi menyerang militan, kata beberapa pejabat.
Nasib dua orang yang berada di dalam helikopter itu belum diketahui.
Dalam perkembangan lain, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), kelompok utama Taliban di Pakistan, terus membantah berita kematian pemimpin mereka, Hakimullah Mehsud, namun belum mengeluarkan pesan lain yang membuktikan bahwa ia masih hidup, setelah rekaman suara pada bulan lalu.
Para pejabat AS terus meyakini bahwa Mehsud tewas setelah serangan rudal Amerika bulan lalu, bagian dari operasi serangan pesawat tak berawak AS yang ditujukan pada para pemimpin Taliban dan Al-Qaeda di daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan.
"Hakimullah Mehsud masih hidup dan aman. Pemerintah dan musuh kami terus mengobarkan perang propaganda," kata jurubicara TTP Azam Tariq kepada AFP melalui telefon dari tempat yang dirahasiakan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010