Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang gadis Malaysia berusia 19 tahun kabur dari rumah dan meninggalkan pesan via secarik kertas untuk kawin lari dengan seorang TKI ke Jawa Timur.

Setelah membaca pesan anak perempuannya, Jumat malam (12/2) Omar Mahmud, 56 Thn, datang ke kantor polisi Taman Melawati, Selangor, dan melaporkan anaknya Noorlaili Hafizah, 19 Thn telah kawin lari dengan pacarnya, Sarjo, ke Jawa Timur, demikian harian Utusan Malaysia, Senin.

Pesan Noorlaili kepada bapaknya ilah "Abah mulai dari ini Noorlaili tidak pulang ke rumah sebab mau ikut abang Jo pergi ke Indonesia dan menikah di sana,". Selain itu pesannya berbunyi, "Abah kami mohon maaf atas perbuatan jahat ini. Kami sangat sedih abah, tapi saya suka sekali dengan Abang Jo. Dia orang baik abah. Kalo tidak dengan cara ini, abah pasti tidak mau saya kawin dengan abang Jo sebab abah tidak suka dengan orang Indonesia. Karena ini, kami kawin lari,"

Selain membuat laporan polisi, Omar juga mengirimkan SMS kepada Siti Norlaila, kakak Noorlaili, dan memberitahukan kepergian adiknya ke Jawa Timur untuk menikah dengan pacarnya Sarjo.

Dalam keterangan kepada media malaysia itu, Omar menjelaskan bahwa anak perempuannya telah berpacaran dengan buruh bangunan asal Jawa Timur itu enam tahun lalu saat ada pembangunan kondomonium yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka di kampung Setia Jaya, Taman Melawati.

Informasi itu didapat dari para tetangga bahwa Noorlaili telah pacaran dengan TKI bernama Sarjo.

Omar mengaku sangat sedih dengan kepergian anaknya itu karena sejak dua tahun lalu hubungan dengan anak perempuan ini sangat dekat karena dialah yang merawat ibunya yang sakit sejak dua tahun lalu.

Noorlaili yang selalu menjaga ibunya, memberi makan dan memandikan sejak terkena sakit mental dua tahun lalu. Sejak itu sangat dengan hubungannya dengan ayahnya.

Kasus gadis Malaysia dengan TKI cukup banyak, terutama para gadis yang tinggal di kampung dengan TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit atau karet. Selama ini, banyak gadis Malaysia kawin lari dengan TKI asal Lombok.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010