Semarang (ANTARA News) - Wasit Dedi Wahyudi yang memimpin pertandingan PSIS Semarang melawan Mitra Kukar Tenggarong di Stadion Jatidiri Semarang, hingga Jumat malam WIB masih menjalani pemeriksaan intensif di Markas Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo, yang datang ke Mapolwiltabes Semarang, Jumat malam, mengatakan alasan pemeriksaan wasit Dedi Wahyudi karena saat memimpin pertandingan dinilai tidak adil.

"Selain itu, yang bersangkutan banyak mengambil keputusan-keputusan kurang objektif sehingga dikhawatirkan dapat memancing keributan saat pertandingan maupun di luar pertandingan," katanya didampingi Kapolwiltabes Kombes Pol Edward Syah Pernong.

Selain wasit Dedi Wahyudi dari Denpasar, Asisten Wasit I Fajar Riyadi (Yogyakarta), Asisten Wasit II Sutopo (Denpasar), dan Pengawas Pertandingan Chairul Adil (Jakarta) juga masih menjalani pemeriksaan intensif penyidik.

Kapolda mengungkapkan, selain meminta keterangan langsung kepada yang bersangkutan, polisi juga memeriksa telepon seluler milik Wasit Dedi Wahyudi.

"Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesepakatan-kesepakatan tertentu dengan pihak lain yang dilakukan melalui telepon seluler," katanya.

Ia menjelaskan, pertandingan sepak bola yang berlangsung beberapa waktu terakhir ini sering diwarnai keributan seperti yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, dan Malang, Jawa Timur.

"Semua tentu berharap pertandingan sepak bola di Jawa Tengah dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa ada gangguan keamanan apalagi sampai terjadi tindak pidana," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Kapolda, semua pihak yang terkait dalam pertandingan sepak bola, termasuk wasit dan hakim garis harus dapat berlaku adil dan objektif.

Kapolda menegaskan, pihaknya mengambil kebijakan bagi wasit-wasit yang sering mengambil keputusan kontroversi dan memimpin pertandingan dengan tidak objektif maka akan dilarang memimpin pertandingan sepak bola di Jawa Tengah.

"Semua itu dilakukan agar semua pertandingan sepak bola yang berlangsung di Jawa Tengah dapat berjalan sportif dan juga untuk memotivasi kemajuan persepakbolaan nasional," kata Kapolda.

Pada kesempatan itu, Kapolda menyempatkan berbincang-bincang selama beberapa menit dengan keempat pengurus pertandingan yang sedang diperiksa.

Kapolda juga meminta semua pihak termasuk para wartawan agar menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi dan jangan cepat mengambil suatu kesimpulan. (WSN/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010