Indeks BEI melemah 6,781 poin menjadi 2.557,482 dan indeks LQ-45 menjadi 498,129 poin atau berkurang 1,738 poin (0,25 persen).
Analis PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, di Jakarta, Selasa mengatakan, saham industri telekomunikasi itu, mengalami koreksi harga dengan transaksi 16,4 4 juta lembar senilai Rp32 miliar lebih sehingga menekan indeks BEI terkoreksi.
Selain itu, faktor eksternal juga cenderung negatif karena melemahnya bursa Wall Street AS akibat aksi ambil untung, setelah pekan lalu menguat, katanya.
Krisna Dwi Setiawan mengatakan, faktor eksternal yang negatif menekan pasar saham Indonesia melemah, meski dari internal belum muncul faktor negatif.
"Kami memperkirakan indeks tertekan hanya sementara, karena pengaruh global yang khawatir dengan masalah(utang, red) Yunani dan aksi pemogokan di Perancis," ucapnya.
Pasar saham, menurut dia akan kembali membaik, karena faktor global cenderung tak menentu, kadang membaik atau buruk memang terjadi hampir setiap waktu.
"Karena itu kami optimis pasar pada hari berikutnya akan membaik karena eksportir Jepang mengharapkan yen melemah terhadap dolar setelah pada hari ini menguat," katanya.
Indonesia yang dinilai pelaku pasar masih potensial untuk mencari untung diperkirakan akan kembali diburunya, karena pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
"Kami masih akan bermain di pasar domestik, namun sementara itu hanya melihat kondisi pasar, karena global kurang mendukungnya," ucapnya. (*)
(T.H-CS/A011/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010