Perempuan tersebut sedang dilarikan ke rumah sakit di kota Quetta, Pakistan pada Kamis malam ketika polisi menutup jalan-jalan untuk Zardari dan konvoinya lewat.
"Kami telah memohon kepada polisi bahwa ini sangat darurat tetapi mereka menolak permintaan itu, tidak ada satupun yang diizinkan berjalan sebelum presiden lewat," kata saudara wanita, Mohammad Zafar kepada wartawan.
"Ini sangat keterlaluan. Masyarakat selalu menderita ketika petinggi lewat," katanya.
Ibu dan bayinya, yang belum diberi nama sehat wal afiat, katanya.
Zardari terganggu dengan insiden tersebut dan telah memerintahkan penyelidikan, tulis kantor berita APP.
"Rute alternatif harus disediakan untuk melindungi masyarakat guna tidak menderita," APP mengutip perkataannya.
Keamanan untuk pimpinan pemerintah sangat ketat di Pakistan di mana gerilyawan melakukan sejumlah serangan bom, kebanyakan terhadap konvoi-konvoi pimpinan tertinggi dan anggota membawa petugas keamanan.
Presiden terdahulu Pervez Musharraf selamat dari dua bom yang menyerang konvoinya. (ADM/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010